TEMPO.CO, Jakarta - Warga kolong jalan tol Ir Wiyoto Wiyono, Penjaringan, Jakarta, berencana mendatangi kediaman Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di perumahan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
"Kami ingin meminta penggusuran ditunda," kata Rio Ayudhia Putra, Sekretaris Wilayah Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia DKI Jakarta, saat dihubungi Tempo, Ahad, 13 Maret 2016.
Menurut Rio, berdasarkan surat imbauan kepada warga, lokasi itu akan digusur pada Senin, 14 Maret 2016. "Suratnya juga disampaikan mendadak, hari Jumat," ujar Rio.
Surat itu, kata dia, berisi imbauan agar warga segera mengosongkan area ruang milik jalan tol dan lahan milik Pemerintah Daerah DKI Jakarta dalam waktu 3 x 24 jam.
Rio mengakui tanah dari Muara Angke sampai ke Cawang memang ruang jalan tol dan milik pemerintah daerah DKI. Namun warga keberatan digusur karena beralasan tidak ada sosialisasi sebelumnya.
Padahal, kata dia, warga umumnya telah menetap di kolong jalan tol sejak 15 tahun lalu. "Warga kolong tol yang akan digusur tidak pernah mendapat solusi dari pemerintah," ujarnya. "Saya heran, pemerintah ingin rakyatnya sejahtera, tetapi warga kolong tidak disejahterakan. Yang tinggal di kolong ribuan orang lho."
Rio menambahkan, warga menuntut pemerintah daerah DKI menghentikan rencana penggusuran paksa. Sebab, kata dia, selama ini pemerintah daerah tidak bermusyawarah dengan warga. "Kami minta pemerintah membicarakan hak dan masa depan warga," ucapnya. "KTP Pak Ahok juga KTP Penjaringan, masak tidak membantu kami sesama pemilik KTP Penjaringan."
REZKI ALVIONITASARI