TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kabupaten Tangerang mensinyalir adanya gejala eksodusnya pekerja seks Kalijodo ke lokalisasi Dadap, Kabupaten Tangerang. Indikasinya 20 PSK Kalijodo ditangkap dalam operasi gabungan Satuan Polisi Pamong Praja dan Kepolisian Sektor Teluk Naga.
"Kami berharap tidak ada lagi PSK dari Jakarta yang 'hijrah' ke Dadap, karena saat ini kami sedang mempersiapkan penutupan lokalisasi Dadap," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Senin, 14 Maret 2016.
Tertangkapnya puluhan PSK Kalijodo itu hasil dari operas tim Satpol PP Kecamatan Kosambi bersama Polsek Teluk Naga yang melakukan razia gabungan terhadap PSK di lokalisasi prostitusi Dadap, Kecamatan Kosambi.
Razia gabungan tersebut berhasil menangkap 20 orang PSK asal Kalijodo, Jakarta. PSK rata-rata yang masih usia belia tersebut telah dipulangkan ke daerah asalnya setelah menandatangani berita acara pemeriksaan.
Zaki mengatakan telah memerintahkan camat dan Satpol PP kecamatan untuk aktif melakukan razia di warung remang-remang, kafe baik di lokalisasi Dadap maupun titik-titik yang dianggap berpotensi sebagai tempat lokalisasi ilegal. "Seperti di Pantai Karang Sukadiri," kata Zaki.
Lokasi yang dimaksud Zaki, adalah pesisir pantai yang kini dipenuhi warung remang-remang yang diduga tempat prostitusi baru. "Kami telah mengantisipasi eksodus PSK asal Kalijodo, Jakarta. Karena itu kami merazia seluruh kafe yang ada di wilayah Dadap," kata Zaki.
Zaki berharap penertiban lokalisasi Dolly Surabaya dan Kalijodo, Jakarta, tidak menyebabkan PSK di sana pindah ke Dadap.
Lokalisasi prostitusi Dadap ini ada sejak 1980-an, saat pembangunan Bandara Soekarno-Hatta. Sejak itu Dadap menjadi tempat berkumpulnya PSK. Para PSK yang ada di Dadap berasal dari berbagai daerah.
JONIANSYAH HARDJONO