TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggapi santai perihal kabar bus Metro Mini yang akan mogok operasi pada hari ini. Bahkan Ahok, sapaan Basuki, menyambut gembira kabar tersebut.
"Kalau dia mogok lebih bagus, mogok saja seumur hidup. Kita happy saja kalau mereka mogok," kata Ahok di Balai Kota, Selasa, 15 Maret 2016.
Menurut Ahok, mogoknya Metro Mini tidak akan mengganggu sistem transportasi di Jakarta. Pasalnya, pemerintah daerah akan mendatangkan banyak bus baru untuk mengangkut lebih banyak penumpang. Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI juga telah mengandangi sekitar 150 bus yang sudah tidak layak pakai demi kenyamanan penumpang.
Pemprov justru mencatat terjadinya peningkatan jumlah penumpang Transjakarta setelah penarikan 150 bus tak layak pakai tersebut. "Kemarin langsung (penumpang) Transjakarta naik jadi 343 ribu penumpang per hari," ujar Ahok.
Ahok juga menawarkan kepada sopir Metro Mini dan angkutan umum untuk bergabung dengan Transjakarta. Nantinya, setiap bus akan dioperasikan oleh setidaknya tiga sopir secara bergantian dengan gaji dua kali lebih besar dari upah minimum pegawai (UMP) untuk ukuran bus kecil hingga 3,5 kali UMP untuk articulated bus atau bus gandeng. "Kalau enggak mau, maunya apa? Ngeyel saja," tutur Ahok.
Ahok mempersilakan sopir Metro Mini untuk berdemo. Namun Ahok mengancam akan menangkap demonstran yang melakukan aksi anarkistis. "Kalau anarkistis, saya lapor polisi, tangkap. Saya sudah instruksi Satpol PP lapor polisi, semua tangkap," ucapnya.
Hari ini dikabarkan sopir Metro Mini akan menggelar demonstrasi pada pukul 10.00. Para sopir tersebut akan berjalan kaki dari kantor mereka di Jalan Pemuda ke Balai Kota DKI Jakarta. Mereka menuntut Gubernur yang ingin menghapus Metro Mini.
LARISSA HUDA