TEMPO.CO, Jakarta - Cibubur merupakan sebuah kawasan yang cukup luas di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Wilayahnya cukup asri yang dikelilingi perkampungan.
Wilayah itu identik dengan bumi perkemahan yang dikelola Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Setiap akhir pekan atau liburan sekolah, banyak anggota pramuka yang berkemah atau menggelar berbagai kegiatan.
Karena itulah kawasan tersebut lebih dikenal di Jakarta dan bahkan di Tanah Air, dengan nama Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur.
Menempati lahan seluas 210 hektar, kawasan Cibubur yang berbatasan dengan Kelurahan Mekarsari, tidak hanya ditujukan bagi kegiatan pramuka semata.
Karena masyarakat umum juga dapat menggunakannya untuk berekreasi, misalnya sekadar menikmati pemandangan sekitarnya yang indah.
Pemandangan danau Situ Baru yang luas dan indah serta melihat tanaman langka seperti nam-nam dan matoa dari Irian Jaya di Arboretrum. Selain itu juga dapat bermain gantole di lahan yang sudah disiapkan.
Mengenai asal nama Cibubur itu dijelaskan Zaenuddin HM dalam buku karyanya “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe,” setebal 377 halaman, yang diterbitkan Ufuk Press pada Oktober 2012.
Menurutnya, menilik dari namanya, “Ci” adalah aliran air atau kali, sedangkan “bubur” adalah nasi yang dimasak menjadi sangat lembek dan berair.
Untuk itulah patut diduga bahwa nama Cibubur berasal dari keadaan sungai yang ada di tempat itu pada masa lalu. Sungai yang airnya penuh lumpur seperti bubur. Sehingga orang-orang di sana menyebutnya Cibubur. Demikianlah asal usulnya.
