TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggapi cuitan musisi Ahmad Dhani yang mencibirnya di twitter. Lewat akun twitter @AHMADDHANIPRAST, Dhani menuliskan ada beberapa pengurus Partai Kebangkitan Bangsa yang membuat opini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar seolah-olah mendukung Basuki untuk menjadi Wakil Presiden lewat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
"Kok Ahmad Dhani menghina amat. Kenapa enggak bilang gue mau jadi capres aja sekalian?" kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jumat, 18 Maret 2016.
Ahok berujar hal tersebut tidak mungkin terjadi sebab jika dirinya terpilih menjadi Gubernur, masa jabatannya belum habis. Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta pada periode mendatang baru akan habis pada 2022. "Ya mana bisa dong. Saya selesai tugas kan 2022 kalau terpilih," kata dia.
Meskipun Presiden Joko Widodo pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta sampai akhirnya menjadi presiden, Ahok menampik akan melakukan hal serupa. "Waktu itu ya tergantung Pak Jokowi dong. Pak Jokowi dulu pergi kan ada saya. Kalau saya pergi, siapa yang di sini?" tutur Ahok.
Ahmad Dhani juga menuliskan kader yang menyebarkan berita tersebut adalah orang yang akan memuluskan Ahok untuk maju sebagai Cawapres dalam Pemilihan Umum 2019 mendatang. "@basuki_btp sangat butuh PKB dalam pertarungan di DKI 2017 dan untuk RI 2 di 2019. Karena dia mau ambil suara kaum nahdiyin di Jakarta cc: @cakiminpkb," tulis Dhani.
"Jika Ahok 2017 nanti berhasil menang Di DKI, maka 2019 @jokowi Akan duet merebut RI dan RI 2 Bersama @basuki_btp Dan @cakiminpkb sgt paham," tutur Dhani.
Cuitan tersebut ditutup oleh Dhani dengan pernyataan bahwa ia tidak yakin kalau Basuki akan mendapatkan dukungan dari Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, untuk maju sebagai Cawapres 2019 mendampingi Joko Widodo.
LARISSA HUDA