TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Fahira Idris mengatakan tindakan penyanyi dangdut Surkianih atau Zaskia Gotik yang melecehkan Pancasila sudah keterlaluan. Ia pun meminta masyarakat tidak membela Zaskia dengan alasan itu merupakan gurauan belaka.
"Kalau semua menganggapnya bercanda, lalu siapa yang membela negara kita?" kata Fahira saat dihubungi Tempo, Sabtu, 19 Maret 2016.
Fahira menuturkan seharusnya para pelaku dunia hiburan menyadari bahwa Indonesia ialah negara hukum. Sehingga, tiap kegiatan yang dilakukan penduduknya memiliki batasan berdasar undang-undang. "Lambang negara jelas diatur dalam undang-undang, karena ini bentuk manifestasi perjuangan pahlawan. Setelah saya diskusi dengan anggota lain, ini betul-betul penghinaan negara," kata Fahira.
Aksi yang dipertunjukkan Zaskia Gotik dianggap Fahira berbahaya pula bagi anak-anak yang menyaksikannya. Dikhawatirkan anak-anak meniru apa yang dilakukan Zaskia. Atas dasar itu, Fahira melaporkan Zaskia ke Polda Metro Jaya pada Kamis, 17 Maret 2016.
"Mereka itu kan public figure, banyak penggemarnya, hitung saja jumlah pengikut Instagram artis-artis itu. Kalau di antaranya ada anak-anak kan bisa meniru," ujarnya.
Ia pun turut melaporkan Denny Wahyudi alias Denny Cagur yang berperan sebagai pemandu acara yang dibintangi Zaskia. Menurut Fahira, Denny seharusnya menghentikan Zaskia bila ia bertindak di luar konteks acara.
Zaskia tersandung kasus dugaan pelecehan simbol negara saat membintangi acara di salah satu stasiun televisi swasta. Dalam adegan lomba cerdas cermat, Zaskia menyebut simbol sila kelima dalam Pancasila adalah bebek nungging.
Selain itu, Zaskia juga menyebut hari kemerdekaan Indonesia jatuh pada 32 Agustus dan dikumandangkan setelah azan subuh.
AHMAD FAIZ