Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunakan Aset DKI, Basuki Heran Markas Teman Ahok Diprotes  

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Warga mengisi formulir untuk memberi dukungan di Posko Teman Ahok di Kuningan City, Jakarta, 11 Maret 2016. Teman Ahok merupakan perkumpulan relawan untuk mendukung Ahok menjadi calon Gubernur Independen DKI Jakarta 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Warga mengisi formulir untuk memberi dukungan di Posko Teman Ahok di Kuningan City, Jakarta, 11 Maret 2016. Teman Ahok merupakan perkumpulan relawan untuk mendukung Ahok menjadi calon Gubernur Independen DKI Jakarta 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.COJakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tidak ada yang perlu dipermasalahkan dengan markas relawan Teman Ahok yang berlokasi di Graha Pejaten. Tempat tersebut disinyalir merupakan Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), yang artinya tempat tersebut merupakan aset milik pemerintah daerah (Pemda).

"Misalnya dalam hukum sewa-menyewa, kalau kamu sewa dari Pemda, lalu kamu sewakan lagi dan masih ada sisa tahun, boleh enggak? Boleh. Karena kamu sudah membayar lunas kepada Pemda," kata Ahok di Balai Kota, Senin, 21 Maret 2016.

Ahok menuding banyak pihak dari partai politik yang juga memakai lahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bahkan, kata Ahok, beberapa dari mereka justru tidak membayar biaya sewa. Perihal rencana DPRD yang akan melanjutkan panitia khusus (Pansus) penyelamatan aset daerah dengan menelusuri lahan yang sedang digunakan sebagai markas Teman Ahok, Ahok justru menanggapinya dengan santai.

"Jadi saya seneng tuh kalau dibentuk Pansus. Nanti kelihatan ada Parpol (partai politik) yang belum bayar sewa," kata Ahok.

Menurut Ahok, Teman Ahok bukanlah parpol, melainkan kumpulan masyarakat yang ingin memberi dukungan kepadanya untuk maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang. Sementara itu, saat pendaftaran pencalonan diri kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) pun, Teman Ahok tidak dilibatkan karena atas nama Ahok dan Heru.

"Yang mendaftar ke KPUD itu saya dan Heru, sekaligus tanda tangan. Enggak ada itu Teman Ahok," katanya.

Menurut Ahok, PT Sarana Jaya mengambil aset pemerintah daerah yang merupakan bekas rumah sewa untuk DPRD. Kemudian oleh PT Sarana Jaya disewakan kepada pihak lain. Ahok menuturkan banyak perusahaan dan kantor yang menyewa tempat di Kompleks DPRD.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Teman Ahok enggak ada salahnya kok, dia juga bukan PT (perusahaan). Cuma perkumpulan orang yang mengumpulkan KTP. Kayak orang lagi arisan dia sewa dari orang, salah dari mana coba?" kata Ahok.

Markas Teman Ahok tersebut disewa oleh relawan untuk kegiatan operasional. Relawan yang dimaksud adalah Hasan Nasbi. Ia adalah Direktur Eksekutif Cyrus Network. Hasan Nasbi pernah menjadi relawan saat Joko Widodo dan Ahok maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012. Cyrus Network juga disinyalir sebagai konsultan Teman Ahok saat ini. 

Ahok menyebutkan rumah itu sebelumnya digunakan oleh Hasan Nasbi sejak pemilihan Gubernur DKI Jakarta sebagai basis pasangan Joko Widodo dan Ahok pada Pilgub DKI 2012 silam. Hasan Nasbi menyewa dari perusahaan swasta yang bekerja sama dengan BPKAD. Sekarang, rumah itu digunakan sebagai markas Teman Ahok.

Beberapa politikus mulai menyuarakan sebaiknya Teman Ahok tidak menggunakan aset Pemda untuk kegiatan politik praktis. Salah satunya Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana alias Lulung. Ia sempat mengatakan agar Teman Ahok tidak menggunakan tempat tersebut. Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat pun sempat menyuarakan hal serupa agar sebaiknya aset Pemda tidak digunakan untuk politik praktis.

LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

1 hari lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

14 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

30 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

30 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

45 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

48 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

49 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

49 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

50 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

53 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.