TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa dan pemogokan sopir angkutan umum menyengsarakan penumpang yang hendak berangkat kerja. Hal ini terlihat di Terminal Bus Blok M, Jakarta Selatan.
Atik, karyawan swasta, mengaku sudah menunggu selama dua jam untuk menuju tempat kerjanya di Senayan City. Biasanya ia menggunakan Kopaja nomor 19. "Saya akhirnya minta dijemput saja," katanya pada Selasa pagi, 22 Maret 2016.
Hening, penumpang lain, juga terlantar di Terminal Blok M. "Saya sudah satu jam menunggu, tidak ada yang mau angkut," kata karyawan swasta yang bekerja di Pondok Labu, Jakarta Selatan, tersebut.
Di depan terminal, bus ukuran besar, kecil, taksi, dan bajaj tidak bersedia mengangkut penumpang. Pukul 08.00, mereka beriringan menuju arah Jalan Jenderal Sudirman dengan membawa aneka atribut atau banner, termasuk mengibarkan bendera Merah Putih.
Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat memang melakukan unjuk rasa besar-besaran di Jakarta. Lokasi unjuk rasa adalah di gedung DPR/MPR, kantor Kementerian Informasi, dan kawasan Istana Merdeka.
Petugas keamanan terminal, Darsono, menjelaskan pihaknya menyediakan bus sekolah untuk penumpang tujuan Blok M-Tanah Abang.
ARKHELAUS WISNU