TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur Basuki Tjahaja Purnama kembali mendapat dukungan partai untuk maju dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017. Dukungan dari partai tak menyurutkan relawan Teman Ahok yang masih yakin Ahok akan maju lewat jalur independen bersama mereka.
Juru bicara relawan Teman Ahok, Singgih Widyastomo, mengatakan pihaknya tak meragukan keputusan Ahok maju lewat jalur independen dalam pilkada DKI 2017. Menurut dia, kedekatan Ahok dengan sejumlah partai politik tak akan menggoyahkan keputusan pria kelahiran Juni 1966 itu.
“Dari awal, sudah jelas komitmen Pak Ahok maju lewat jalur independen. Kedekatan dengan parpol juga karena mereka (parpol) mendukung,” ujar Singgih saat dihubungi Tempo, Minggu, 27 Maret 2016. Menurut Singgih, langkah yang dijalani Teman Ahok soal pengumpulan sejuta KTP tak akan terganggu komentar miring.
“Dukungan parpol kan tanpa syarat, misalnya dukungan Partai NasDem. Partai Hanura juga. Kemarin Pak Wiranto mempersilakan saja Pak Ahok maju lewat jalur independen,” tuturnya.
Ahok, yang sudah menyatakan akan maju lewat jalur independen dalam pilkada 2017, sempat mengakui kedekatannya dengan sejumlah politikus. Ia mengapresiasi peran parpol dalam demokrasi.
"Tidak mungkin negara bisa berdiri meniadakan partai politik. Sama dengan hidup tanpa oksigen," kata Ahok di kantor Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Hanura, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu, 26 Maret 2016.
Dia sempat melontarkan pujian untuk Partai Hanura. Menurut dia, Hanura mendengar suara rakyat ketika rakyat meragukan partai politik. "Masih ada partai politik yang berjalan sesuai dengan hati rakyat,” ucapnya.
Selain dengan Hanura, Ahok mengaku menjalin komunikasi baik dengan Partai Amanat Nasional dan Partai Demokrat. “PAN sampaikan, kalau memang surveinya yang diinginkan saya, mereka dukung saya. Kalau Demokrat, saya sering komunikasi dengan Ruhut Sitompul dan Ibas (Edhie Baskoro Yodhoyono),” ujar Ahok.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tak luput menjadi bahasan Ahok. “Saya tak tahu sikap PDIP (soal dukungan). Yang pasti, hubungan saya dengan Bu Mega dibilang seperti kakak-adik, orang tua-anak, macam-macam.”
YOHANES PASKALIS