TEMPO.CO, Tangerang - Identitas dan latar belakang wanita yang menodongkan senjata api jenis airsoft gun di Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta akhirnya terungkap.
"Dia adalah Magfira, 21 tahun, mahasiswa Universitas Islam Negeri Hidayatullah dan tinggal di Ciputat, Tangerang Selatan," ucap petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Bandara Soekarno-Hatta, Aiptu Slamet Haryadi, Senin, 28 Maret 2016.
Kepastian identitas Magfira ini didapat setelah kakak wanita itu, Muhammad Safril, mendatangi SPK Polres Bandara Soekarno-Hatta tadi siang. Menurut Safril, Magfira selama ini indekos di Ciputat. Sedangkan keluarganya tinggal di Luwu Timur, Makassar. Safril menuturkan adiknya tersebut mengalami gangguan jiwa sejak sekolah menengah atas.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bandara Soekarno-Hatta Aszhari Kurniawan mengatakan, karena positif mengalami gangguan jiwa, Magfira langsung dibawa ke rumah sakit jiwa di Grogol, Jakarta Barat. "Karena sama sekali tidak bisa diajak bicara. Ditanya saja meludahi petugas dan berteriak," ujar Aszhari.
Polres Bandara Soekarno-Hatta menangkap Magfira yang secara tiba-tiba mengamuk dan menodongkan pistol kepada orang-orang yang ada di bandara tersebut pada siang ini. Wanita ini langsung menodongkan senjata api jenis revolver di Terminal 2D saat turun dari taksi. "Senjata api airsoft gun," tutur Kepala Pos Polisi Terminal 2 Aiptu Eko Suseno.
Kepanikan sempat terjadi ketika wanita yang mengenakan mukena putih itu secara tiba-tiba mengacungkan senjata api. Pengunjung Bandara Soekarno-Hatta ada yang berlarian menghindar dan menjauh. Polisi yang berada di Terminal 2 langsung datang ke lokasi dan menyergap wanita tersebut. Ketika ditangkap, perempuan itu mencoba melawan dan meludahi polisi.
JONIANSYAH HARDJONO