TEMPO.CO, Tangerang - Satu bulan menjelang penertiban lokalisasi Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, sejumlah pemilik bangunan di tempat prostitusi itu mulai membongkar sendiri bangunan mereka.
Mereka mengerahkan sejumlah tukang untuk membongkar bangunan tersebut. "Pembongkaran sudah dimulai sejak tiga hari lalu," kata Mardi, 42 tahun, salah seorang tukang yang sedang membongkar sebuah kafe di kawasan itu, Rabu, 30 Maret 2016.
Mardi bersama empat rekannya membongkar bangunan permanen kafe yang terletak di sebelah kiri Jalan Raya Dadap Giri untuk mengambil kayu dan bahan bangunan yang masih bisa digunakan.
"Perintah pemilik kafenya begitu," katanya. Menurut Mardi, sebagian pemilik kafe telah memintanya membongkar bangunan tempat hiburan tersebut.
Berdasarkan pantauan Tempo, masih banyak bangunan kafe yang belum dibongkar. Namun semua tempat hiburan di area prostitusi terbesar dan tertua di Kabupaten Tangerang itu tutup dan tak ada yang beroperasi.
Hal ini terlihat dari pintu bangunan yang telah tersegel dengan palang kayu dan digembok disertai tanda silang merah. Tanda ini juga terlihat di tembok bangunan, sebagai tanda bangunan itu aman ditertibkan. Situasi lokalisasi tersebut kini terlihat sepi dan lenggang.
Supri, pemilik warung kelontongan di lokalisasi, mengatakan sepi dan lengangnya kawasan itu karena para wanita pekerja seks sudah banyak yang meninggalkan tempat tersebut sejak dua pekan lalu.
"Mereka banyak yang pulang ke kampung halamannya," katanya. Sehingga, kata Supri, kontrakan dan tempat penampungan yang menjadi markas para pekerja seks itu kini kosong melompong.
JONIANSYAH HARDJONO