TEMPO.CO, Bogor - Dua orang pembantu ditemukan tewas di rumah milik majikannya Haji Gugun, 74 tahun, di perumahan elit Danau Bogor Raya B6, nomer 11, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Kamis 14 April 2016. Sedangkan pemilik diketahui merupakan pengusaha restoran ini jarang pulang ke rumah tersebut.
Dua mayat itu diketahui bernama Sukarni alias Narti, 60 tahun, Pembantu Rumah Tangga (PRT) ditemukan dalam lubang toren bawah (penampungan air) dengan kondisi luka parah di kepala akibat hantaman benda tumpul.
Sedangkan satu mayat yakni Tanu, 72 tahun, bertugas sebagai tukang kebun ini ditemukan menggantung dengan seutas tambang di tiang samping rumah majikanya.
Kepala Kepolisian Sektor Bogor Timur Komisaris Didik Purwanto mengatakan, penemuan dua mayat dua pembantu yang bekerja di rumah milik H Gugun itu pertama kali oleh Dudung, 38 tahun, petugas keamanan perumahan sekitar pukul 07.00 WIB, yang sedang berpatroli dan mendapat laporan dari pihak keluarga Narti karena tidak pulang.
"Saksi mendapat laporan jika PRT rumah itu tidak pulang mengecek rumah itu, dan melihat ada orang menggantung di tiang samping rumah, Gugun," kata Kapolsek.
Setelah pastikan bersama beberapa petugas perumahan lain, ternyata mayat yang menggantung itu adalah Tanu, tukang kebun sekaligus yang menjaga rumah itu. "Saksi langsung menghubungi pemilik rumah dan petugas kami dari Polsek Bogor Timur," kata dia.
Mendapat laporan itu polisi langsung mendatangi lokasi untuk melakukan identifikasi dan olah TKP. Saat berbarengan suami korban datang ke lokasi untuk mencari istrinya yang tidak pulang, "setelah menurunkan korban, polisi melakuan penyisiran disekitar rumah," kata dia.
Saat berkeliling rumah, polisi mencurigai tempat toren (penampungan air) bawah yang ditutup besi, banyak digerumuti lalat dan tercium bau amis, "saat penutup toren air itu dibuka petugas kami menemukan mayat Sukatni dengan luka parah di kepala," kata dia.
Dilokasi temuan mayat atas nama Narti (toren air bawah), petugas menemukan Helm warna hitam, tas warna cokelat, tas hitam berisi HP makanan ringan, selembar sarung mobil, uang tunai Rp 700 ribu, "Barang bukti ini ditemukan dalam toren air bawah tempat mayat yang perempuan,"kata dia.
Didik mengatakan pihaknya hingga saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait tewasnya dua PRT itu. "Untuk motif tewasnya belum bisa dipastikan karena kedua mayat diotopsi di RS Bayangkara, Polres Bogor Kota," jelasnya.
Namun dari hasil olah TKP dan pemeriksaan awal di mayat perempuan ditemukan luka dibagian kepala belakang (mengeluarkan darah) dan luka bagian muka diduga akibat pukulan benda tumpul. "Sedangkan mayat laki laki ditemukan dalam keadaan lidah terjulur dan bagian kemaluan mengeluarkan sperma (indikasi bunuh diri)," kata dia
Akan tetapi pihak kepolisian masih melakukan penyidikan lanjutan dengan meminta keterangan pihak keluarga dan pemilik rumah, "dugaan sementara Sukarni tewas dibunuh oleh Tanu dan mayatnya dimasukan ke lubang toren air, setelah itu pelaku mengakhiri hidpunya dengan cara menggantung diri," kata dia.
M SIDIK PERMANA.