TEMPO.CO, Bekasi - Hujan deras yang mengguyur Bekasi mengakibatkan ruas jalan tol Jakarta-Cikampek di Kilometer 34 mengarah ke Jakarta, Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, kembali banjir, Kamis malam, 14 April 2016. Penyebabnya, adanya saluran ilegal yang dibuat pengembang kawasan superblok "Orange County", Lippo Cikarang.
"Lippo Cikarang sudah mengakui dan malam ini saluran itu akan ditutup," kata juru bicara PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Iwan Abrianto, Kamis, 14 April 2016. Iwan mengatakan air mulai menggenang di ruas jalan tol tersebut sejak pukul 17.40 hingga 19.00 WIB pada saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Ia mengatakan air deras mengalir dari kawasan Orange County melalui saluran yang dibuat. Adapun tanggul yang dibangun Lippo Cikarang sebagai pengembang kawasan itu dianggap hanya sebagai aksesori dan tidak memiliki fungsi penahan limpasan air, sehingga melimpas ke ruas jalan tol.
Ketinggian genangan di jalan tol mencapai 20 sentimeter. "Bahu jalan luar tergenang 15 sentimeter, sedangkan lajur satu tergenang 5 sentimeter," kata Iwan. Sampai berita ini diturunkan, Tempo masih berusaha menghubungi pihak pengembang Lippo Cikarang.
Iwan mengatakan, akibat banjir tersebut, sempat terjadi kepadatan arus lalu lintas dari arah Bandung menuju Jakarta. Soalnya, pengguna jalan yang melintas sebagian besar memelankan kendaraannya akibat adanya genangan air tersebut. "Sekarang sudah normal kembali, arus lalu lintas lancar," tuturnya.
Banjir di titik tersebut tercatat terjadi dua kali sepanjang 2016. Banjir pertama terjadi pada 14 Februari lalu. Ketinggian genangan mencapai 50 sentimeter yang mengakibatkan ditutupnya gerbang tol Cibatu.
ADI WARSONO