TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, terus mencari dukungan untuk maju sebagai calon gubernur. Hari ini, Yusril mendatangi Masjid Arriyadh untuk menghadiri pengajian Majelis Taklim Al-Habsyi. Tujuannya, meminta restu dari para ulama terkait dengan pencalonannya dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta pada 2017.
"Tujuan saya minta doa restu sehubungan dengan pencalonan saya dalam pilkada DKI, dan tujuan bersilaturahmi," kata Yusril di Kwitang, Jakarta Pusat, Minggu, 17 April 2016.
Menurut Yusril, para ulama itu sangat penting untuk memberi keyakinan untuk maju dalam kompetisi. "Semoga apa yang dilakukan mendapat rido. Arahan spiritual ke saya sangat berharga," kata Yusril.
Ia mengatakan majelis taklim Al-Habsyi adalah majelis taklim yang sudah berusia lebih dari seratus tahun. Menurut dia, para ulama dan habib di majelis ini sudah bagian dari masyarakat Islam di Jakarta. "Saya Islam moderat, dan saya menghormati para ulama. Tidak ada halangan apa pun, untuk menjalin hubungan saya dengan ulama," ujarnya.
Sementara itu, pimpinan Majelis Taklim Al Habsyi, Abdul Rahman Muhammad Al-Habsyi, mengatakan di setiap pemilihan kepala daerah pihaknya memang selalu menunggu calon yang mau datang ke majelis yang didirikan kakeknya tersebut. Menurut dia, memang diperlukan kerja sama pemerintah, para ulama, dan masyarakat untuk membangun Ibu Kota.
"Setiap pemilu, saya banyak nunggu mana yang cocok dan mau datang kepada kita. Kalau cocok kita sangat bahagia," kata dia. Ia enggan menyebutkan siapa saja bakal calon yang sudah datang ke majelisnya.
Yusril sendiri gencar menyapa masyarakat melalui blusukan ke masjid-masjid. Jumat, 15 April 2016, Yusril menjadi khatib salat Jumat di Masjid Asyuhada, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Pekan sebelumnya, Yusril juga menjadi khatib salat Jumat di Masjid Almarhamah, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
ARKHELAUS W.