TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, menghadiri pengajian di Masjid Arriyadh, Kwitang, Jakarta Pusat, Ahad, 17 April 2016. Di ujung pengajian tersebut, Yusril mengingatkan Islam sebagai agama yang penuh berkah. Sebagai mayoritas, kata dia, Islam harus melindungi yang minoritas.
"Kalau Islam adalah mayoritas, maka kita wajib melindungi minoritas," kata Yusril di Kwitang, Jakarta Pusat, Minggu, 17 April 2015.
Ia juga mengatakan niatnya untuk maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017. Ia mengaku didorong beberapa pihak untuk turun menjadi gubernur. "Saat itu saya bertanya kenapa saya harus maju padahal saya pernah menjadi calon presiden. Untuk apa juga jadi gubernur padahal saya sudah tiga kali jadi menteri," katanya.
Setelah mendapat dorongan tersebut, Yusril istikharah. Yusril meyakini dia perlu maju dalam pemilihan tersebut. "Lalu saya istikharah, dan saya yakin Jakarta harus diselamatkan," katanya.
Baca: Disindir Ahok Daftar PDIP, Yusril: Kasihan, Dia Sedang Capek
Pengajian berlangsung di tengah cuaca yang panas terik. Jalan Kwitang II juga dipenuhi pedagang-pedagang yang menutupi jalan. Sementara jemaah membeludak hingga keluar masjid. Beberapa datang bersama keluarga, harus berteduh di teras rumah dan di tenda pedagang.
Yusril gencar menyapa masyarakat melalui blusukan ke masjid-masjid. Jumat, 15 April 2016, Yusril menjadi khatib salat Jumat di Masjid Asyuhada, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Pekan sebelumnya, Yusril juga menjadi khatib salat Jumat di Masjid Almarhamah, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Pada 25 Maret 2016, Yusril juga menjadi khatib salat Jumat di Masjid Nurul Iman, Jakarta Selatan. Yusril mengatakan pada Jumat pekan depan ia juga akan menjadi khatib salat Jumat di Universitas Indonesia, Depok.
ARKHELAUS W.