TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mewujudkan janjinya tahun lalu yang akan memperpanjang rute bus Transjakarta hingga Bekasi, Bogor, dan Tangerang. Tiga juta pekerja dari kota-kota itu yang bolak-balik ke Ibu Kota setiap hari, punya alternatif transportasi selain kereta listrik.
Untuk melayani penumpang Bodetabek itu, Dinas Perhubungan menyediakan 200 bus tunggal yang merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan. Bus-bus itu merupakan bantuan yang totalnya mencapai 600. Sebanyak 246 bus telah lolos uji berkala kendaraan bermotor (kir). “Bus yang sudah lolos uji kir dapat beroperasi sekarang,” tuturnya, seperti dimuat Koran Tempo edisi 20 April 2016.
BACA: Ahok Ingin Transjakarta sampai Bogor, Tangerang, Bekasi
Pengelolaan bus Transjabodetabek nantinya akan diserahkan kepada Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) yang bekerja sama dengan Transjakarta. Yang terakhir ini berperan menyiapkan sarana penunjang, seperti halte. Di halte-halte itu pula akan disediakan kantong parkir. “Tujuannya agar penduduk kota penyangga tak membawa kendaraan pribadinya masuk Jakarta,” kata Andri.
Dengan beroperasinya Transjabodetabek, kata Andri, dinas akan mensosialisasi perpanjangan pembatasan jalur sepeda motor dari Bundaran HI sampai Bundaran Senayan yang diterapkan pada awal Mei mendatang. “Cukup membayar Rp 3.500 masyarakat mendapatkan angkutan umum yang aman dan nyaman,” ujarnya.
BACA: Transjakarta sampai Bekasi, Infrastruktur Belum Siap
Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono membenarkan kabar bahwa bus Transjabodetabek mulai beroperasi dari Bekasi pada pekan depan. Untuk pembangunan sarana penunjang, seperti halte, Transjakarta akan bekerja sama dengan pengembang di kota penyangga. “Sebagai contoh, kami telah menyiapkan park and ride di Mal Metropolitan Bekasi,” tuturnya.
Adapun Direktur Utama Perum PPD Pande Putu Yasa mengatakan 200 bus bantuan itu akan mengisi 19 rute yang pernah diajukan oleh perseroan ke Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Namun, untuk tarif sebesar Rp 3.500, pemerintah dan PPD belum menyepakatinya. “Dengan tarif itu (Rp 3.500) operator akan merugi,” ujarnya.
Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta Masdes Arrofi juga mengungkapkan kendala lain. Menurut dia, dinas telah mengajukan izin 21 rute Transjabodetabek ke BPTJ. Namun hanya 17 yang dikabulkan. Sampai saat ini izin operasional tersebut belum turun.
BACA: Feeder Bus Transjakarta di Stasiun Tebet Mulai Beroperasi
Karena izin itu belum terbit, kata Masdes, 246 bus bantuan tersebut dioperasikan di koridor Transjakarta. Hal itu sekaligus meralat pernyataan Budi Kaliwono sehari sebelumnya bahwa ada 350 bus bantuan Kementerian yang sudah beroperasi di jalur-jalur Transjakarta.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan BPTJ Pandu Yunianto mengatakan belum menerima izin rute Transjabodetabek yang diajukan dinas. Namun, yang jelas, dia menambahkan, “BPTJ akan memberikan izin rute bagi Transjabodetabek dengan mempertimbangkan aspek infrastruktur, seperti jalan dan terminal, hingga tinggi-rendahnya permintaan penumpang.”
GANGSAR PARIKESIT