TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno mengaku belajar banyak perihal permasalahan perkotaan ketika berkunjung ke Prancis. Sandi, sapaan akrabnya, mengaku ke Prancis beberapa waktu lalu untuk menyelesaikan studi Program S3 di Universitas Sorbonne.
Ia mengatakan permasalahan kemacetan dan sampah ternyata tidak hanya terjadi di Jakarta. "Di Paris juga ada masalah seperti itu," kata Sandi setelah menyerahkan berkas pendaftaran penjaringan calon gubernur di Kantor DPD Demokrat Jakarta, Jumat, 22 April 2016.
Menurut Sandi, permasalahan perkotaan penting melibatkan partisipasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat. Pembangunan perkotaan, kata dia, tidak mungkin dilakukan secara top-down. "Kita enggak bisa bangun dengan tangan keras dan tangan besi," ujarnya.
Fungsi komunitas, Sandi meneruskan, bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah. Permasalahan macet, banjir, dan sampah, kata dia, harus dijalin dengan komunikasi dan penyamaan pandangan. "Kita harus memberi solusi kepada masyarakat," katanya.
Hari ini, Sandi menyerahkan berkas pendaftaran penjaringan calon gubernur di kantor Dewan Perwakilan Daerah Partai Demokrat. Dia datang pukul 15.25 WIB didampingi tim suksesnya. "Ini adalah bagian dari komunikasi politik kami," kata Sandi. Ia mengaku memiliki kesamaan visi dengan Demokrat, "Peduli dan Beri Solusi".
ARKHELAUS W.