TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Abraham Lungggana alias Lulung maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tampaknya bakal terganjal. Padahal politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu sudah membentuk tim sukses.
Ganjalan itu datang dari pernyataan Ketua Umum PPP hasil Muktamar VIII Pondok Gede Romahurmuziy. "Lulung salah satu figur yang potensial, tapi, dari hasil survei yang kami lakukan, elektabilitasnya belum memadai sampai saat ini untuk menuju DKI satu," kata Romahurmuziy di Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Jumat, 22 April 2016.
Meski elektabilitasnya tidak memadai, kata Romahurmuziy, PPP masih tetap mempertimbangkan Haji Lulung yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Jakarta.
Romahurmuziy mengatakan PPP tetap memprioritaskan kader internal untuk diusung dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada Februari 2017. "Kami akan melakukan penjaringan secara tertutup," ujarnya.
Jka nantinya tidak ada kader internal yang dapat diusung, kata dia, tidak menutup kemungkinan PPP akan berkoalisi dengan partai lain.
Apalagi PPP Jakarta hanya memiliki 10 kursi di DPRD. Padahal syarat mencalonkan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta adalah didukung minimal 22 kursi di DPRD. "Itu perlu berkoalisi dengan satu atau dua partai lagi," katanya.
ABDUL AZIS