TEMPO.CO, Jakarta - Yusril Ihza Mahendra buka suara soal pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang meminta masyarakat untuk tak memberikan "panggung" kepadanya. Hal ini terkait dengan wacana penuntutan Yusril terhadap Ahok perihal penggusuran warga Luar Batang.
"Saya merasa perlu menanggapi hal tersebut karena berkaitan dengan hak konstitusional setiap orang yang dijamin oleh UUD 1945," kata Yusril, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 23 April 2016.
Awal mula pernyataan Ahok kepada Yusril dilontarkan Kamis lalu. Ahok meminta agar warga tak memberikan panggung kepada Yusril. Menurut Yusril, istilah memberi panggung yang dilontarkan Ahok ditafsirkan dengan maksud untuk meminta masyarakat tidak memberi kesempatan kepadanya untuk berbicara di muka umum.
"Permintaan Ahok seperti itu jelaslah bertentangan dengan konstitusi dan demokrasi yang harus kita junjung tinggi," ucapnya.
Menurut Yusril, dalam sistem demokrasi setiap orang bebas mengemukakan pendapat walaupun ada yang tak setuju. "Saya tidak setuju dengan pendapat Ahok, maka kapan pun dan di mana pun saya akan dengan bebas menentang pendapatnya juga," katanya.
Yusril mengaku akan membela kebebasan berpendapat Ahok. "Saya mengajak segenap rakyat memberikan panggung kepada Ahok untuk berbicara dengan bebas, walau kami tidak setuju dengan pendapatnya," ujarnya.
GHOIDA RAHMAH