Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

FEATURE: Rumah Ramah di Pinggir Kali Ciliwung

Editor

Anton Septian

image-gnews
Rumah percontohan Komunitas Anak Kali Ciliwung, RT 07 RW 01 Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu, 23 April 2016. Tempo/Rezki
Rumah percontohan Komunitas Anak Kali Ciliwung, RT 07 RW 01 Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu, 23 April 2016. Tempo/Rezki
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah-rumah tiga tingkat itu berbeda dari bangunan di sekitarnya. Warga menyebutnya sebagai rumah contoh Kampung Tongkol. Hunian ini beralamat di RT 07 RW 01 Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, di tepi anak kali Ciliwung.

Bangunan terdiri dari empat petak rumah yang berdempetan. Lantai satunya berdinding susunan batu bata, tanpa diplester semen. Di tiap dinding tersebut, ada sebuah pintu untuk keluar-masuk penghuni rumah, dan sebuah tingkap.

Lantai dua dan tiga, bangunan ini didominasi bahan bambu dan kayu. Uniknya, hanya ada satu tangga untuk empat petak rumah. Letaknya di bagian belakang. Mereka juga berbagi kamar mandi. "Rumah ini memiliki konsep sharing ruang di lahan sempit," kata Kamil Muhammad di lokasi rumah contoh itu, Sabtu, 23 April 2016.

Kamil adalah salah satu arsitek yang mendesain rumah tersebut. Kamil dan enam kawannya merancang rumah empat petak di atas tanah 8,5 x 4,5 meter. Walhasil, berdirilah sebuah rumah dengan luas 2,8 x 4,5 meter dan tiga petak lainnya masing-masing berukuran 1,7 x 4,5 meter.

Tanah di sekitarnya masih jembar. Namun, hunian di sana harus berdiri dengan jarak lima meter dari kali. Sedangkan tanah di belakang rumah milik Kodam Jaya. Di halaman belakang juga berdiri tembok sisa benteng.

Warga yang menempati gedung itu bersedia berbagi tangga dan kamar mandi agar tak memakan banyak tempat. Menurut Kamil, rumah di atas tanah tersebut awalnya sudah nyaris rubuh. Bahannya hanya kayu dan lembaran tripleks. "Sudah nggak layak, jadi kami robohkan," kata anggota komunitas Arsitektur Swadaya dan Fasilitasi ini.

Namun, material kayu-kayu bekas tersebut dipakai lagi. Misalnya, menjelma rangka lantai. Tangga kayu yang terpasang sekarang juga bekas bangunan aslinya. "Banyak barang-barang sisa. Bambu yang berlebih misalnya, dijadikan kisi-kisi pintu dan jendela," ujar Kamil.

Penggunaan kayu dan bambu juga dipilih karena mereka ingin menjadi rumah contoh yang ramah lingkungan. "Alasan teknisnya agar memperingan beban," kata pemuda 31 tahun ini. Bukti lain dari ramah lingkungan adalah adanya got di depan rumah. "Pemakaian phase septic tank adalah komponen yang mengarah ke lingkungan yang lebih baik."

Angin bisa masuk melalui celah kayu dan bambu. Atap tak memakai bahan seng, melainkan berbahan plastik dan baja sehingga ruangan jadi lebih adem.

Rumah ini dibangun sejak Oktober 2015 hingga Januari 2016. Proses pendirian bangunannya sudah selesai. "Tapi secara konsep yang lebih luas, masih terus bergerak," ujar Kamil. Misalnya, tanaman di halaman rumah terus bertambah. Jalanan pun masih butuh perbaikan.

Rumah contoh ini juga menganut sistem partisipatif. Waktu pengerjaan awal, kata Kamil, warga di sekitar rumah turut membantu membongkar bangunan asli. "Karena bahannya bambu, kami mengundang kawan-kawan ahli bambu dari Bandung. Kami sekaligus mengadakan workshop dan mengerjakan bambu itu bersama-sama warga," kata Kamil. Mulai dari cara pengawetan bambu hingga pemasangan.

Gugun Muhammad, warga yang tinggal di rumah itu, mengatakan bahwa rumah ini dihuni oleh tujuh kepala keluarga. Dalam sepetak rumah, terdiri dari dua sampai tiga kepala keluarga. Total jumlah penghuninya 21 jiwa, termasuk anak-anak. "Kami bersaudara. Yang awalnya lajang lalu menikah sehingga bertambah kepala keluarga," kata Gugun, yang juga anggota Urban Poor Consortium, lembaga swadaya yang menyoroti isu-isu kemiskinan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Gugun, lokasi ini dulunya hampir digusur. "Akhir 2014, kami diminta membongkar bangunan agar mundur sepuluh meter dari kali," katanya. Namun, warga bernegosiasi dengan petugas kelurahan dan kecamatan sebab mereka pernah membebaskan lima meter tanahnya untuk pembangunan tanggul di tepi sungai.

"Tetapi belum ada kepastian, warga akhirnya memotong sendiri rumahnya," kata Gugun. Sampai sekarang, kata dia, isu pembongkaran masih mengambang. "Tetapi kami terus melakukan pembenahan."

Pembenahan dilakukan warga dengan merenovasi sendiri rumahnya. Gugun ingin membuktikan bahwa warga pinggir kali bisa berbenah. "Salah satunya rumah contoh ini. Kami bangun untuk menunjukkan kepada pemerintah dan publik bahwa di pinggir kali bisa dibangun rumah yang beradaptasi dengan sungai dan kepadatan penduduk," ujarnya.

Sembari membangun rumah contoh, warga juga mulai sadar tak membuang sampah ke sungai. Mereka membuat tong sampah dan mengumpulkan iuran kebersihan Rp 10 ribu per bulan.

Pembuatan rumah contoh juga terpenuhi berkat beberapa bantuan komunitas. Misalnya, dari Komunitas Anak Kali Ciliwung, Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), Universitas Indonesia, Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.

Ada pula dana talangan dari hibah Asian Coalition of Housing Right (ACHR). Dana renovasi sebesar US$ 5.500 itu tak bisa menutupi keseluruhan biaya. Penghuni rumah berkontribusi dengan cara mengambil pinjaman dan mengangsur biayanya kemudian. Menurut Gugun, keseluruhan rumah menghabiskan biaya Rp 157 juta. Selain rumah empat petak itu, ada satu rumah lagi yang menjadi rumah percontohan. Maka, satu rumah kira-kira memakai ongkos Rp 30 juta.

Perbedaan yang paling dirasakan Gugun adalah nyamuk di rumahnya berkurang. "Nyamuk dulu banyaknya minta ampun. Sekarang jauh berkurang," ucapnya. Nyamuk-nyamuk dulunya bersembunyi di balik triplek dinding rumah sebelum direnovasi. Nyamuk yang bersarang di kali juga berkurang karena warga tak lagi membuang sampah di sana.

Gugun menjelaskan, bukan berarti semua rumah di kampung itu akan diubah seperti rumah contoh. "Tetapi prinsipnya yang menjadi contoh. Bahwa ada jarak lima meter dari sungai, ada septic tank, pembagian ruang tetap mempertahankan sistem komunal, dan memungkinkan penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan," kata dia. "Lalu bentuknya vertikal, tidak menyebar ke samping tapi ke atas."

Jayadi, 61 tahun, tinggal di rumah contoh itu bersama istrinya Nani, 51 tahun, dan anak-anaknya. Mereka tidur di lantai satu bersama anak bungsunya yang berusia 11 tahun. Lantas, anaknya yang sudah berkeluarga tinggal di lantai 2. "Lebih adem daripada rumah sebelumnya, hanya saja lebih sempit," kata Jayadi. Tempat tidur mereka dipotong agar bisa muat di kamarnya.

Selain rumah contoh, warga bersama-sama membuat kelompok tabungan untuk merenovasi kampung. "Menabung untuk merenovasi rumah juga," kata Ketua Umum Komunitas Anak Kali Ciliwung, Salijan.

REZKI ALVIONITASARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

3 hari lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.


Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

5 hari lalu

Kondisi terkini Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie di Palu, Sulawesi Tengah, yang terdampak gempa dan tsunami. Pagi ini, Rabu, 10 Oktober 2018, bandara itu sudah beroperasi kembali dan didarati pesaeat komersial. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.


Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

7 hari lalu

Foto udara pemukiman warga adat Suku Balik yang berdekatan dengan proyek pembangunan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 6 Maret 2023. REUTERS/Willy Kurniawan
Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).


Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

7 hari lalu

Foto udara pemukiman warga adat Suku Balik yang berdekatan dengan proyek pembangunan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 6 Maret 2023. REUTERS/Willy Kurniawan
Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.


Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN


Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

7 hari lalu

Foto udara pemukiman warga adat Suku Balik yang berdekatan dengan proyek pembangunan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 6 Maret 2023. REUTERS/Willy Kurniawan
Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.


Terpopuler: Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang, Sri Mulyani Sebut Anggaran Bansos 2024 Melonjak 135 Persen

8 hari lalu

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif usai menghadiri Indonesia EBTKE Conex 2023 di ICE BSD, Tangerang, Rabu, 12 Juli 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Terpopuler: Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang, Sri Mulyani Sebut Anggaran Bansos 2024 Melonjak 135 Persen

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sudah mencabut 2.051 Izin Usaha Pertambangan (IUP) sejak 2022.


Rencana Penggusuran Warga Pemaluan Demi IKN, Amnesty Internasional: Ke Mana Perginya Janji Pemerintah?

9 hari lalu

Pj Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur Makmur Marbun bersama Forkopimda saat berdialog dengan sembilan tersangka yang telah ditangguhlan penahanannya. Foto: ANTARA/HO-dokumen Humas Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara
Rencana Penggusuran Warga Pemaluan Demi IKN, Amnesty Internasional: Ke Mana Perginya Janji Pemerintah?

Warga Pemaluan Kaltim sempat didesak untuk membongkar rumah, dulu pemerintah janji tidak akan menggusur demi IKN.


Penggusuran Warga di Sekitar IKN, Politikus PDIP: Jangan Sekali-kali Menindas, Menyepelekan..

10 hari lalu

Foto udara pemukiman warga adat Suku Balik yang berdekatan dengan proyek pembangunan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, 6 Maret 2023. REUTERS/Willy Kurniawan
Penggusuran Warga di Sekitar IKN, Politikus PDIP: Jangan Sekali-kali Menindas, Menyepelekan..

Sejumlah anggota DPR mempertanyakan penggusuran warga di kawasan Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur ke Kepala Otorita IKN Bambang Susanto.


Kronologi Gagalnya Penggusuran Warga Pemaluan Kaltim untuk Bangun IKN Nusantara

10 hari lalu

Pemandangan umum pembangunan bendungan Intake Sepaku, yang akan memasok air bersih untuk ibu kota baru Indonesia yang diproyeksikan Ibu Kota Negara Nusantara, di Sepaku, provinsi Kalimantan Timur, 6 Maret 2023. Masyarakat Adat Balik Menolak Penggusuran Situs-Situs Sejarah Leluhur, Menolak Program Penggusuran Kampung di IKN dan Menolak Relokasi. REUTERS/Willy Kurniawan
Kronologi Gagalnya Penggusuran Warga Pemaluan Kaltim untuk Bangun IKN Nusantara

Akhir-akhir ini ramai dibincangkan soal warga Pemaluan, Kalimantan Timur yang terancam digusur oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Seperti apa kronologinya?