TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Pusat Manggara Pardede membenarkan adanya temuan kano atau perahu kecil dan delapan karung di beberapa saluran air di wilayahnya. Menurut Manggara, temuan asing itu yang membuat ruas jalan di Jakarta Pusat tergenang, seperti di Jalan Thamrin dan Jalan Gatot Subroto.
"Ketika melakukan pengurasan crossing di Gatot Subroto ditemukanlah kano ada di sana. Ada satu kano. Diperkirakan sudah lama," kata Manggara kepada Tempo, Ahad, 24 April 2016.
Manggara tidak mengetahui penyebab kano tersebut bisa ada di saluran air. Kano tersebut, kata Manggara, menyebabkan saluran air tertutup hingga 80 sentimeter sehingga fungsinya menjadi tidak maksimal. "Ketika (saluran) dibuka ternyata ada kano di dalam. Belum tahu apakah ada unsur kesengajaan," tutur Manggara.
Manggara menduga temuan kano tersebut karena adanya kebiasaan masyarakat Jakarta yang suka membuang segala sesuatu ke dalam saluran air, termasuk membuang kano. "Masa' kano ditaruh di saluran penghubung? Kan tidak wajar. Orang enggak mungkin pakai kano di situ," ucapnya.
Baca: Ahok Heran di Saluran Air Jakarta Ada Kano dan Karung Tanah
Selain kano, Pemerintah Kota Jakarta Pusat juga menemukan gudukan karung berisi tanah yang berjumlah delapan buah. Karung berisi tanah tersebut ditemukan di crossing saluran air yang berada di Jalan Thamrin. Selain karung, juga ditemukan ember dan plastik.
Menurut Manggara, temuan karung itu mungkin berasal dari bekas pekerjaan utilitas di sana. Bisa jadi, kata Manggara, pekerja menutup dulu saluran dan membendung air saat bekerja dan kemudian dibiarkan. "Ini menghambat saluran air," kata dia.
Dalam rapat pembahasan banjir di Jakarta pada Jumat lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sempat kaget adanya temuan kano atau sebuah perahu kecil dan tumpukan karung berisi tanah di dalam saluran air yang berada di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Thamrin.
Saat itu Ahok heran bagaimana caranya kano dan karung tanah ada dalam saluran got yang ada di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Thamrin. Temuan tersebut dinilai Ahok mencurigakan sehingga ia meminta Wali Kota Jakarta Pusat itu untuk lapor polisi.
Menanggapi hal itu, Manggara mengatakan sebenarnya polisi juga sudah tahu itu. Namun, ia mengatakan tidak ada penyelidikan atas temuan tersebut karena sudah selesai. "Saya tidak tahu persis ya bagaimana kelanjutannya," kata dia.
LARISSA HUDA