TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok buka suara tentang curhat anak buahnya, Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi, di Facebook. Rustam berkeluh kesah tentang pernyataan Ahok yang menuding dia berada di pihak Yusril Ihza Mahendra.
"Itu bercanda nuduhnya ke Yusril," ujar Ahok ketika dihubungi Tempo, Sabtu malam, 23 April 2016.
Ahok menjelaskan, saat itu dia hanya bercanda ketika melontarkan sindiran bahwa Rustam bersekutu dengan Yusril, seteru politik Ahok. Pernyataan tersebut dilontarkan Ahok di tengah rapat penanganan banjir kemarin.
“Ini Pak Wali Kota, saya selalu bilang begini Pak Wali, Pak Wali kalau saya suruh usir orang itu, wah ngeyelnya ngeles. Jangan-jangan satu pihak sama Yusril ini,” ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat, 22 April 2016.
Baca juga:
Disebut Sebagai Sekutu Yusril oleh Ahok, Ini Curhat Walikota
Wah, Agus Pelaku Mutilasi Nuri Rupanya Punya Pacar Banyak
Ahok berkata demikian karena ada warga yang tinggal di bawah jalan layang Ancol, yang dikenal dengan sebutan bottle neck. Warga tersebut, menurut Ahok, harus dipindahkan karena bottle neck adalah saluran air untuk penanganan banjir. Namun pemerintah Jakarta Utara tak kunjung melakukannya sejak diperintahkan Ahok setahun yang lalu.
Sebagaimana diketahui, Yusril merupakan kuasa hukum masyarakat Luar Batang, Jakarta Utara, yang menolak penggusuran.
Adapun Rustam mengatakan ia tak memiliki niat apa pun ketika menuliskan curahan hatinya di akun media sosial miliknya. “Saya bermaksud memberikan jawaban dan penjelasan atas banyak pertanyaan dari kawan dan kerabat soal masalah kemarin,” tuturnya ketika dimintai konfirmasi Tempo.
Dalam unggahannya itu, Rustam berujar tudingan Ahok bahwa ia bersekutu dengan tokoh politik ataupun bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur dalam pilkada DKI 2017 itu tidak benar dan tidak beralasan sama sekali. “Dengan ini saya nyatakan bahwa tuduhan saya bersekutu dengan Pak Yusril adalah tidak benar,” katanya.
Dia pun menyatakan kekecewaannya kepada Ahok yang menuduhnya melakukan persekutuan tersebut. Rustam berujar, sebagai bawahan, dia mengharapkan ucapan terima kasih dari pemimpinnya atas hasil kerja yang telah dilakukan. Sebab, hal ini dapat memberi semangat serta motivasi untuk menjalankan tugas berikutnya.
“Berbeda dengan tuduhan yang menjurus fitnah, apalagi keluar dari mulut pimpinan adalah sesuatu yang sangat menyakitkan,” ucapnya.
Dia tak menyangka tudingan tersebut keluar dari pimpinan yang diharapkan dapat memberikan petunjuk, arahan, bimbingan, motivasi, dan semangat. “Itu dipertontonkan di muka jagat raya, apakah ini yang disebut bekerja dengan hati?” ujarnya.
GHOIDA RAHMAH
Baca juga:
`Pacar` Baru Ronaldo Ternyata Pilot Langganan Selebriti
Mengaku Nabi Isa, Nur Tajib Ajarkan Sholat Tak Lazim
Disebut Sebagai Sekutu Yusril oleh Ahok, Ini Curhat Walikota