TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika mengatakan bahwa Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengundurkan diri dari jabatannya. Agus mengaku telah menerima surat pengunduran diri dari Rustam pada sore hari tadi, Senin, 25 April 2016, sekitar pukul 17.00 WIB.
"Benar, Rustam telah mengajukan surat pengunduran diri. Dia mengirimkan surat pengunduran diri sebagai Wali Kota Jakarta Utara, kepada Gubernur, tadi sore," kata Agus di Balai Kota, Senin, 25 April 2016. Namun, Agus menyebutkan dalam surat Rustam tidak menyebutkan alasannya mengundurkan diri.
"(Itu) suratnya menyatakan berhenti, bukan permohonan berhenti. Jadi nanti tinggal menunggu SK (surat keputusan) pemberhentian," ujar Agus.
Belakangan kabar panasnya hubungan Rustam Effendi dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mencuat di media. Dalam rapat penanganan banjir pada Jumat pekan lalu, Ahok sempat menegur Rustam karena adanya genangan di Pademangan. Ahok menuding kinerja Rustam tidak maksimal.
Selain genangan air, Ahok juga menegur Rustam karena belum menertibkan hunian liar kolong jalan tol Ancol, Penjaringan, Jakarta Utara. Berawal dari teguran-teguran itu, Ahok bergurau kalau Rustam berafiliasi dengan lawan politiknya, Yusril Ihza Mahendra. Tak terima, Rustam menyampaikan kekecewaannya lewat status Facebook-nya sehari setelahnya.
Ahok menilai Rustam hanya salah paham dengan gurauannya saat rapat pascabanjir Jakarta. Padahal, kata Ahok, seluruh anggota yang hadir rapat saat itu tertawa saat mendengar celetukan Ahok.
Mendengar kabar curhatan Rustam di media sosial, Ahok pagi tadi membeberkan kinerja Rustam selama ini. Ahok menyebutkan Rustam beberapa kali membantah tugas yang diberikan kepadanya. Ahok juga menuding Rustam masuk kubu Genk Golf dan terlibat politik.
LARISSA HUDA