TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Jessica Kumala Wongso, Hidayat Boestam, memastikan kliennya dalam kondisi sehat. Kepastian itu diperoleh berdasarkan hasil pemeriksaan dokter setelah Jessica mengeluh dadanya sakit.
"Segera saya telepon penyidik dan dokter untuk cek dan dirujuk ke rumah sakit yang kami inginkan," kata Hidayat di Polda Metro Jaya, Selasa 26 April 2016. Penanganan itu cepat dilakukan karena khawatir Jessica terserang penyakit serius, seperti serangan jantung.
"Ternyata tidak ada serangan jantung, hanya pegal di dada kiri."
Kepala bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak memberikan keterangan yang sama. Menurut dia, kesehatan Jessica dalam keadaan baik. "Memang kemarin pada pukul 21.30, dia sempat mengeluhkan dada kirinya yang sakit," kata Musyafak.
Musyafak kemudian mengirim tim untuk mengobservasi kesehatan Jessica dan memeriksanya menggunakan elektrokardiogram. Hasilnya normal. "Kalau ada info sakit jantung, saat ini belum ada arah kesana," kata Musyafak.
Musyafak menilai sakit dada sebelah kiri Jessica karena tegangnya otot-otot di dada. "Barangkali punya maag, makanya dokter jaga kasih obat analgetik dan obat maag," ujar dia.
Jessica Kumala Wongso adalah tersangka pembunuh Wayan Mirna Salihin. Dia dituduh menabur racun sianida ke kopi Mirna saat mereka berada di Cafe Olivier, Jakarta Pusat, pada Januari lalu.
Berkas Jessica dilimpahkan ke Kejaksaan pertama kali pada 19 Februari 2016. Pada pelimpahan berkas itu juga dilakukan perpanjangan penahanan terhadap tersangka untuk keperluan penyidikan. Pada 3 Maret 2016, berkas dikembalikan karena belum lengkap. Penyidik kembali menyerahkan berkas ke Kejaksaan pada 21 Maret 2016.
Pada 4 April 2016, berkas dikembalikan lagi karena dianggap belum lengkap. Pada 22 April 2016, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan optimistis berkas penyidikan Jessica akan dinyatakan lengkap. Sebab, ia masih memiliki sisa waktu sekitar satu bulan untuk masa penahanan tahap keempat.
ARKHELAUS W.