TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi membenarkan soal kabar pengunduran dirinya. "Benar," katanya melalui pesan pendek, Selasa, 26 April 2016. Rustam tak menjelaskan alasannya mundur sebagai pemimpin Jakarta Utara.
Rustam belakangan memang tak tampak di tengah-tengah warga. Misalnya, ia tak menghadiri undangan kegiatan yang diadakan masyarakat terkait dengan Hari Bumi di pinggir anak Sungai Ciliwung, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Sabtu, 23 April 2016. "Hanya dihadiri Pak Wakil (Wali Kota Jakarta Utara)," kata Ketua Komunitas Anak Kali Ciliwung Salijan.
Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika menyampaikan tentang pengunduran diri Rustam. Agus mengaku telah menerima surat pengunduran diri dari Rustam pada Senin, 25 April 2016, sekitar pukul 17.00 WIB.
"Benar, Rustam telah mengajukan surat pengunduran diri. Dia mengirimkan surat pengunduran diri sebagai Wali Kota Jakarta Utara kepada Gubernur DKI tadi sore," ucap Agus kemarin.
Namun, ujar Agus, Rustam dalam surat tersebut tak merinci alasannya mengundurkan diri. "(Itu) suratnya menyatakan berhenti, bukan permohonan berhenti. Jadi nanti tinggal menunggu SK (surat keputusan) pemberhentian," ujar Agus.
Kabar panas hubungan Rustam Effendi dengan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mencuat di media. Dalam rapat penanganan banjir pada Jumat pekan lalu, Ahok sempat menegur Rustam karena adanya genangan di Pademangan. Ahok menuding kinerja Rustam tidak optimal.
Ahok juga sempat melontarkan kalimat yang dikabarkan membuat Rustam kecewa saat rapat membahas penertiban hunian liar di kolong Jalan Tol Ancol. Ahok bergurau bahwa Rustam berafiliasi dengan lawan politiknya, Yusril Ihza Mahendra. Rustam lantas menyampaikan kekecewaannya lewat status Facebook pada Sabtu siang lalu.
REZKI ALVIONITASARI | LARISSA HUDA