TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga riset Populi Center pada Senin, 25 April 2016, mengemukakan hasil survei terkait dengan pandangan masyarakat terhadap dua kasus yang saat ini membawa-bawa nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Dua kasus itu soal dugaan suap reklamasi dan pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
Empat ratus responden ditanya, apakah mereka percaya Ahok terlibat kasus Sumber Waras? Selama dua kali survei, Populi Center menemukan lebih banyak masyarakat yang tidak percaya. Mereka yang percaya Ahok terlibat kasus ini sebanyak 19,7 persen. Angka survei tersebut naik dibanding riset pada Februari lalu, yakni 12,7 persen.
Lalu yang tidak percaya Ahok terlibat kasus Sumber Waras sebesar 40,5 persen, menurun dibandingkan Februari sebesar 40,8 persen. "Mayoritas masyarakat Jakarta masih menyatakan tidak percaya keterlibatan Gubernur Ahok, meski persentase masyarakat yang percaya turun dibanding bulan Februari," ucap Nona Evita, peneliti dari Populi, Senin, 25 April 2016.
Terkait dengan kasus dugaan suap reklamasi, 19,5 persen warga percaya Ahok terlibat. Sedangkan yang tidak percaya sebesar 36,7 persen. Sebanyak 23,8 persen responden mengaku tidak mengetahui kasus itu, dan 20 persen memilih tidak menjawab.
Pembelian lahan Sumber Waras menjadi polemik. Apalagi setelah Badan Pemeriksa Keuangan menganggap prosedur pembelian menyalahi aturan dan menduga ada kerugian negara hingga Rp 191 miliar. Komisi Pemberantasan Korupsi lalu menyelidiki kasus ini mulai 20 Agustus 2015. Hingga saat ini, KPK menyatakan belum menemukan unsur korupsi dalam kasus tersebut.
Adapun dalam kasus reklamasi, KPK menangkap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Mohamad Sanusi pada Kamis, 31 Maret 2016. Ia diduga menerima uang untuk memuluskan rancangan peraturan daerah mengenai reklamasi di Teluk Jakarta.
REZKI ALVIONITASARI