TEMPO.CO, Jakarta - "Saya memang main golf, satu bulan dua kali, pada hari libur dan ada izin dari Pak Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama)," kata Rustam Effendi, Wali Kota Jakarta Utara yang mengundurkan diri, di kantornya, Selasa, 26 April 2016.
Rustam bermain golf di berbagai tempat, tapi tak sampai ke luar negeri. "Dan gubernur mengizinkan. Memang ada syaratnya, kinerjanya harus bagus," ujar dia.
Rustam mengatakan ia bermain golf bukan pada hari kerja. Ia mengaku perlu olahraga, termasuk rekreasi. "Apa salahnya saya main di luar hari kerja?" katanya.
Rustam menjelaskan kalau dia bermain golf bukan dengan pegawai atau pejabat di pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Saya mainnya bukan sama teman-teman Pemprov. Teman saya banyak, yang sama-sama suka golf," ucapnya.
"Ya main aja, yang murah-murah kami cari," kata Rustam lagi. Ia masih anggota di lapangan golf Rawamangun. "Murah di situ." Sekali bermain golf, kata dia, cukup membayar Rp 1 hingga 1,5 juta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan ada kubu Genk Golf atau pencinta olahraga golf di dalam struktur pemerintah DKI Jakarta. Ahok menyatakan tidak ada yang salah dengan hobi bermain golf asalkan tidak mempengaruhi kebijakan satu dengan yang lainnya. Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi disebut Ahok tergabung dalam kubu itu.
REZKI ALVIONITASARI | LARISSA HUDA