TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai, kinerja Rustam Effendy sebagai wali kota sebenarnya terbilang bagus. Namun Ahok menyatakan tak bisa memaksa Rustam, yang telah menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Jakarta Utara per Senin, 25 April 2016.
"Sebenarnya enggak jelek-jelek amat," ucap Ahok di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Mawar, Kelurahan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa, 26 April 2016.
Ahok akan menunjuk Wakil Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Hariadi sebagai pengganti sementara untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut. "Sambil tunggu proses seleksi eselon II," kata Ahok.
Ahok mengatakan belum mengetahui alasan Rustam mundur dari jabatannya. Tapi Ahok juga mengungkap, tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah keputusan tersebut. Ahok menegaskan, bukan dia yang memberhentikan Rustam.
"Beliau mau berhenti. Saya enggak bisa maksa juga. Saya berpikir, kalau beliau mau berhenti, kami enggak bisa ngapa-ngapain. Alasannya cuma mau berhenti saja, dia bilang," tutur Ahok.
Rustam mengirimkan surat pengunduran diri kepada Ahok pada Senin, 25 April 2016. Sehari sebelumnya, Rustam mencurahkan isi hatinya di media sosial Facebook. Dalam tulisannya, Rustam menumpahkan kekecewaan karena tidak mendapat penghargaan sama sekali dari pemimpin atas kerja keras yang dilakukannya Jakarta Utara selama ini.
Sebaliknya, Rustam dituduh bersekutu dengan mantan menteri yang telah mendeklarasikan dirinya sebagai lawan politik Ahok di Pemilihan Gubernur DKI tahun depan, Yusril Ihza Mahendra. Rustam membantah hal itu dan menganggapnya sebagai fitnah. "Apakah ini yang disebut bekerja dengan hati?” tulis Rustam.
Tuduhan dilontarkan Ahok dalam rapat penanganan banjir pada Jumat, 22 April 2016. Tuduhan itu belakangan diaku Ahok tidak serius. Ucapan persekutuan politik terlontar karena dia mengaku kecewa dengan Rustam, yang dianggap tak sejalan dengan beberapa program penertiban dan penanganan banjir.
“Aku tahu dia enggak pernah berhubungan sama Yusril. Aku cuma ketawain dia aja. Yang lain ketawa,” katanya sambil menambahkan, “Kalau kita bercanda dan enggak ada kepentingan, enggak akan marah, kok.”
Namun Ahok menyebut kalau Rustam, yang pernah menjadi Sekretaris Kota Jakarta Barat, lalu pelaksana tugas Wali Kota Jakarta Pusat, dan Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, itu termasuk anggota Geng Golf di Balai Kota. Kelompok ini disebutnya doyan bepergian hanya untuk bermain golf.
“Tapi kan saya tidak boleh dong marahin orang kalau kerjanya baik hanya karena dia Geng Golf," kata Ahok.
FRISKI RIANA