TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan meminta tim intelijen memeriksa pengedar undangan palsu yang mengatasnamakan dirinya. Undangan tersebut berisi ajakan untuk hadir dalam kampanye mendukung Ahok.
"Saya enggak tahu, sedang suruh intel periksa," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis, 28 April 2016. Ahok menegaskan, undangan tersebut bukan berasal dari tim suksesnya.
BACA JUGA
TERJAWAB: Misteri Kamar 420 yang Bikin Bingung Tamu Hotel
Putus dari Glenn, Aura Kasih Ungkap Rahasia yang Dipendamnya
Ahok mengimbau warga yang akan mendukungnya tidak datang dalam undangan kampanye yang akan digelar di car-free day. Sebab, kata Ahok, hal itu bertentangan dengan peraturan gubernur yang dibuatnya.
Ahok memperingatkan adanya kampanye yang mengatasnamakan namanya. Imbauan ini ia tulis dalam akun Twitter-nya: @basuki_btp. "Jangan ada yang ikut kampanye di CFD dan sumbang seperti ini. Tidak benar. Bukan teman Ahok," kata Ahok di akunnya.
BACA JUGA
Pakai Baju Mini, Cita Citata Dianggap Lecehkan Perawat
Gila, 30 Tahun Pria Ini Intip Adegan Intim Tamu di Motelnya
Dalam akun Twitter-nya itu, Ahok juga mengunggah dokumen yang mengatasnamakan dirinya. Dalam foto itu undangan ditujukan untuk melakukan pawai pada 5 Juni. Longmars ini dilakukan di silang Monas hingga bundaran Hotel Indonesia.
Tak hanya longmars, undangan tersebut juga menyertakan ATM untuk memberi sumbangan. Sumbangan ditujukan ke rekening BCA atas nama Darmawan. Bahkan terdapat kontak yang dapat dihubungi.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI
BACA JUGA
TERJAWAB: Misteri Kamar 420 yang Bikin Bingung Tamu Hotel
Gila, 30 Tahun Pria Ini Intip Adegan Intim Tamu di Motelnya