TEMPO.CO, Bekasi - Bus Transjakarta dari Kota Bekasi, Jawa Barat, kini sudah mengangkut ribuan penumpang setiap hari. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat setempat cukup antusias terhadap hadirnya angkutan massal tersebut. Jumlah penumpang setiap hari di rute tersebut rata-rata di atas 1.500 penumpang, bahkan pernah menembus 2.024 orang.
"Ketika uji coba, kami mengoperasikan lima bus, sekarang sudah 25 bus," kata penanggung jawab Transjakarta rute Bekasi Timur-Grogol, Davvi Sihombing, Senin, 2 Mei 2016.
Jumlah itu meningkat signifikan dibanding uji coba pertama, yang hanya 296 orang pada rute tersebut. Davvi mengatakan masyarakat di wilayah itu mulai mengenal bus Transjakarta dengan tarif yang lebih murah, sehingga dengan sendirinya warga membeli uang elektronik atau e-money. "Soalnya masuk ke Transjakarta di Jakarta harus menggunakan e-money," ucapnya.
Transjakarta di Kota Bekasi masih menggunakan tiket manual. Pihaknya, kata Davvi, belum dapat memastikan kapan alat tapping dipasang perusahaan, sehingga memudahkan penumpang menggunakan angkutan massal tersebut. "Selama ini kami melayani penjualan tiket secara manual," katanya.
Lantaran animo masyarakat cukup tinggi, ujar Davvi, pihaknya memperpendek waktu tunggu di halte. Pada jam sibuk berangkat kerja pukul 05.00-09.00 WIB, kata dia, setiap lima menit dipastikan akan ada bus Transjakarta yang transit di halte. Sedangkan pada siang hari waktu tunggu ditambah menjadi tujuh menit tanpa mengurangi armada Transjakarta.
Penumpang Transjakarta rute Bekasi Barat-bundaran Hotel Indonesia, Erik Hamzah, 31 tahun, mengaku cukup terbantu oleh adanya angkutan massal itu. Sebab, harga tiket relatif cukup murah, yaitu Rp 3.500. "Biasanya naik KRL Commuter Line, sekarang naik Transjakarta," kata warga Babelan ini.
Menurut Erik, apabila naik KRL, dia harus mengeluarkan uang sebesar Rp 6.000. Rinciannya, Rp 2.500 untuk tiket kereta dan Rp 3.500 untuk Transjakarta menuju kantornya di Jakarta Pusat. Sekarang, dia mengaku cukup sekali naik Transjakarta sudah tiba di kantor. "Lebih cepat dibanding naik KRL," kata pegawai pemerintah ini.
Seperti diketahui, sejak awal pekan lalu, Transjakarta masuk ke Kota Bekasi. Rutenya antara lain Bekasi Barat-bundaran Hotel Indonesia (HI) dari halte jalan tol Bekasi Barat-Jatibening-BNN-Cawang Ciliwung-Stasiun Cawang-Tebet BKPM-Pancoran Tugu-Pancoran Barat-Tegal Parang-Kuningan Barat-Jamsostek-Gatot Subroto LIPI-Semanggi-Bendungan Hilir-Karet-Setiabudi-Dukuh Atas 1-Tosari ICBC-Bundaran HI.
Kedua, rute Bekasi Timur-Grogol dengan rute penumpang naik dari halte di Jalan Joyomartono masuk jalan tol Bekasi Timur-Jatibening-BNN-Cawang Ciliwung-Stasiun Cawang-Tebet BKPM-Pancoran Tugu-Pancoran Barat-Tegal Parang-Kuningan Barat-Jamsostek-Gatot Subroto LIPI-Semanggi-Senayan JCC-Slipi Petamburan-Slipi Kemanggisan-RS Harapan Kita-S. Parman Podomoro-Grogol.
Ketiga, rute Bekasi Barat-Tanjung Priok melewati jalan tol Bekasi Barat-Jatibening-Cawang UKI-Cawang Sutoyo-Penas Kalimalang-Cipinang Kebon Nanas-Pedati Prumpung-Stasiun Jatinegara-Ahmad Yani Bea Cukai-Utan Kayu Rawamangun-UNJ-Kayu Putih Rawasari-Pulomas Bypass-Cempaka Putih-Cempaka Mas 2-Yos Sudarso Kodamar-Sunter Kelapa Gading-Plumpang Pertamina-Wali Kota Jakarta Utara-Permai Koja-Enggano-Tanjung Priok.
ADI WARSONO