TEMPO.CO, Jakarta - Kendaraan milik pengacara kondang Yusril Ihza Mahendra disiram dengan cat berwarna kuning ketika berada di Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa sore, 3 Mei 2016. Yusril mengikuti acara syukuran di RW 04 Bidaracina karena warga baru saja memenangi gugatan atas pemerintah DKI Jakarta di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.
Yusril mengatakan tidak berminat melaporkan orang yang menyiram dengan cat itu ke polisi. "Saya maafkan sajalah pelakunya," kata dia melalui pesan pendek, Selasa, 3 Mei.
Yusril juga tidak menganggap penyiraman cat itu sebagai teror mental yang menyurutkan semangatnya membela rakyat tertindas dan terpinggirkan. "Dalam memperjuangkan sesuatu, pasti akan ada yang setuju dan tidak setuju. Hal seperti itu lumrah terjadi dalam demokrasi. Demokrasi memerlukan kedewasaan," tuturnya.
Ia menganggap bahwa orang yang menuangkan cat ke mobilnya itu belum dewasa dalam berdemokrasi, sehingga memakai cara tersebut untuk mengekspresikan perbedaan pendapat dan kepentingannya.
"Sebagian besar warga Bidaracina, meski hidup sederhana, malah cukup dewasa dalam berdemokrasi. Mereka melawan Gubernur Ahok tidak menggunakan cara brutal, melainkan menggunakan hukum untuk mengalahkan Gubernur dan mereka berhasil," ucapnya.
Juru bicara warga Bidaracina, Astriyani, mengatakan, pada saat kejadian, warga kebanyakan berada di dekat panggung acara. "Jaraknya sekitar 200 meter ke tempat parkir mobil Pak Yusril," kata dia melalui pesan pendek.
Mobil Mercedes-Benz berwarna hitam milik Yusril terparkir di mulut Jalan Sensus, samping Sekolah Tinggi Ilmu Statistik. Menurut Astriyani, jalan ini belum masuk perkampungan dan kondisinya sepi lantaran warga mengikuti acara di panggung. Badan mobil yang terkena cat, kata dia, berimpitan dengan tembok.
Warga mengetahui kondisi mobil itu saat mereka mengantar Yusril yang hendak pulang. Setelah kejadian ini, kata Astriyani, warga berdiskusi. "Kami coba telusuri bagaimana kejadiannya," tuturnya.
Sejauh ini, mereka tidak mencurigai pihak yang menyiram cat itu. "Sepengetahuan kami, warga kompak semua. Cuma kami introspeksi saja supaya ke depannya lebih menjaga keamanan lingkungan."
REZKI ALVIONITASARI