TEMPO.CO, Bekasi - Wakil Presiden Yusuf Kalla melihat sosok Tutty Alawiyah sebagai pejuang pendidikan. Tutty, yang juga besan Kalla, dinilai telah banyak menyumbangkan pemikiran dan pengembangan dakwah pendidikan.
"Sosok yang cukup luar biasa dalam dakwah, terutama majelis taklim perempuan. Bahkan penggerak di dalam pemerintahan," kata Kalla saat melayat ke rumah duka di Jalan Raya Jatiwaringin Nomor 51, Pondok Gede, Bekasi, Rabu, 4 Mei 2016.
Selain pendakwah, Menteri Pemberdayaan Perempuan di era Presiden Soeharto dan B.J. Habibie itu dikenal sebagai seniman. Kalla mengaku kagum terhadap sosok Tutty, yang menjadi panutan umat. "Bahkan sajak-sajak dan puisinya cukup baik. Tutty juga seorang seniman," ujarnya.
Tutty Alawiyah tutup usia di Rumah Sakit MMC Jakarta, Rabu, 4 Mei. Tutty meninggal setelah sempat dirawat di rumah sakit selama tiga pekan karena gangguan usus besar. Almarhumah meninggalkan lima anak di usia 74 tahun.
Politikus Partai Golkar, Akbar Tandjung, menyatakan Tutty merupakan sosok perempuan yang mempunyai ilmu tinggi dan mampu menyampaikan pendapatnya secara jernih dan terbuka. Tutty juga mempunyai kemampuan sosial dan keagamaan yang mumpuni. "Salah satu tokoh perempuan Indonesia yang banyak sumbangsihnya," katanya.
Akbar melihat sepak terjang Tutty di pemerintahan dan pendidikan cukup banyak. Bahkan konsepnya terhadap penyelesaian masalah sosial dan kewanitaan sangat baik. "Banyak konsep yang sudah disumbangkan untuk peran wanita dan keagamaan. Seseorang yang berilmu," tuturnya.
IMAM HAMDI