TEMPO.CO, Bogor - Hari pertama libur panjang peringatan Kenaikan Yesus Kristus dan Isra Miraj menyambung akhir pekan, arus lalu lintas di jalur Puncak mengalami kemacetan yang cukup parah. Ribuan kendaraan dari Jabodetabek menyerbu kawasan yang dikenal memiliki pemandangan kebun teh dengan udara sejuk itu.
Kepadatan arus lalu lintas dan antrean panjang kendaraan menuju Puncak sudah terjadi sejak Rabu malam, 4 April 2016, di ruas Jalan Tol Jagorawi menjelang gerbang tol Ciawi.
Untuk menghindari kemacetan yang cukup parah dan penumpukan kendaraan di kawasan Puncak, Kepolisian Resor Bogor akhirnya memberlakukan sistem buka-tutup jalur atau one way di jalur Puncak. "Mulai Kamis hingga Minggu mendatang, kami berlakukan one way dua kali di jalur Puncak," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Ajun Komisaris Bramastiyo Priaji.
Sistem buka-tutup di jalur Puncak diberlakukan pukul 08.00-11.00 ke arah Puncak. "Untuk sore diberlakukan pada pukul 14.00-20.00 ke arah bawah/Jakarta," ucapnya.
Antrean dan kepadatan kendaraan dari arah Jakarta menuju Bogor di Jalan Tol Jagorawi pun terjadi di gerbang tol Bogor. "Arus kendaraan dari arah Jakarta menuju Bogor mengalami peningkatan yang cukup signifikan mulai tadi malam hingga pagi," ujar AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru.
Menurut dia, berdasarkan data jumlah kendaraan dari arah Jakarta yang keluar via GT Bogor mencapai 6.745 unit. Padahal, dalam kondisi normal, jumlah kendaraan pada hari biasa (week day) yang keluar Jalan Tol Bogor rata-rata 3.593 unit. "Ada peningkatan hampir dua kali lipat, tepatnya 87,73 persen dengan selisih mencapai 3.152, dibanding keadaan normal yang rata-rata hanya 3.593 unit kendaraan," tuturnya.
Akibatnya, hampir semua ruas jalan di Kota Bogor mengalami kemacetan yang cukup parah, di antaranya ruas Jalan Pajajaran, mulai Terminal Baranangsiang hingga Jalan Raya Tajur, Jalan Raya Batu Tulis, dan Jalan Raya Sholeh Iskandar (Jalan Baru).
M. SIDIK PERMANA