TEMPO.CO, Depok - Warga RW 12, Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, menghentikan pembangunan underpass jalan tol di tempat itu yang telah mulai dilakukan sejak 19 April 2016. Alasannya, proyek pembangunan telah menutup akses jalan sejajar rel sehingga penduduk setempat terisolasi. Adapun kontraktor tidak menyiapkan jalan alternatif pengganti.
"Itu jalan utama warga menuju Margonda dan menjadi alternatif jika mau ke Jakarta," kata Ketua RW 12, Kelurahan Kemirimuka, Wahyu Indra, Minggu, 8 Mei 2016. Menurut Wahyu, seharusnya PT Hutama Karya sebagai penanggung jawab menyediakan jalan pengganti jika menutup akses tersebut.
Selain itu, imbas dari pembangunan jalan tol yang berdekatan dengan permukiman membuat penduduk yang tinggal di dekat sana terganggu debu dan suara bising pembangunan. Mereka juga khawatir pembangunan underpass sedalam 8 meter bakal memberikan dampak pada air tanah di sekitar permukiman.
Masyarakat mendesain agar kontraktor bersedia dan bertanggung jawab membuatkan jalan alternatif berikut rambu-rambu serta petugas yang mengatur bila nanti jalan warga jadi ditutup. "Kami tidak menolak pembangunan, tapi aspirasi kami didengarkan. Jangan asal tutup sebelum ada jalan alternatif yang dibangun," ujar Wahyu.
Menurut Wahyu, penduduk pernah melihat detail gambar pembangunan underpass Jalan Tol Cijago. Jalan utama sejajar rel RW 12 Kemirimuka di Jalan Tol Cijago memang akan ditutup sementara sampai pembangunan underpass jalan tol rampung pada November 2016.
Penduduk, kata Wahyu, juga telah melayangkan surat agar ada kesepakatan sebelum pembangunan dimulai. "Warga akan menghentikan proyek ini bila usul warga tidak diterima."
Asisten Pelaksana Jalan Tol Cijago Junaidi mengatakan untuk sementara proyek akan dihentikan. Ia bakal berkoordinasi dengan atasannya ihwal tuntutan masyarakat itu. "Saya akan sampaikan ke kantor besok. Saya tidak punya wewenang. Enggak apa-apa dihentikan sementara."
IMAM HAMDI
Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis Cantik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak
“Saya bertekad untuk memimpin pemerintahan paling transparan, terlibat, dan memudahkan warga London mengakses administrasi dari yang pernah ada. Juga mewakili setiap komunitas dan bagian dari kota kami sebagai walikota untuk London,” kata Khan seperti dikutip The Washington Post, Sabtu, 7 Mei 2016.
Dalam sambutannya di Katedral Southwark, Khan mengungkapkan bahwa dirinya ingin melakukan upacara penandatanganan dikelilingi oleh semua warga London dengan latar belakang apapun.
Khan, kandidat dari Partai Buruh, menang menghadapi kampanye Parta Konservatif yang berusaha mencela dia sebagai simpatisan Islam garis keras. Pendukung Khan menilai, kemenangannya kali ini dapat menunjukkan kepada dunia bahwa Inggris merupakan negara yang toleran dan terbuka.
“Untuk memiliki walikota muslim tampak lebih baik bagi saya untuk setiap alternatif terlepas dari politik,” kata aktor Sir Ian McKellen. “Saya harap itu gambaran yang akan mewakili bagian baru Inggris yang damai tanpa memandang ras. Itulah keindahan.”
Sementara, aktivis muslim Partai Konservatif menyatakan rasa malu dan amarah atas serangan yang dilakukan calonnya, Zac Goldsmith kepada Khan. Goldsmith dianggap ceroboh karena memicu rasisme dan sikap intoleran. Banyak pihak mengkritik pada sebuah artikel surat kabar sayap kanan yang memperingatkan bahwa London di ambang bencana bila Khan terpilih.
Mohammed Amin, Ketua Forum Muslim Konservatif mengatakan telah muak dengan taktik kampanye Goldsmith. “Kita dimaksudkan untuk memahami bahwa Khan tidak dapat dipercaya bagi keselamatan London,” kata Amin dalam blog-nya. Ia menyebutkan bahwa kampanye konservatif berusaha menakut-nakuti pemilih nonmuslim.
WASHINGTON POST | FRISKI RIANA
Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Pembunuhan Feby UGM: Ada 56 Adegan, Pelaku Sempat Berdoa