TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin mengaku prihatin melihat kondisi warga eks Pasar Ikan Luar Batang yang telah digusur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurut dia, MUI akan berjuang mempertahankan Kampung Luar Batang agar tidak kembali digusur pemerintah.
“Kami memutuskan terjun langsung ke lapangan, supaya tidak dimanipulasi beritanya sekaligus ingin mendengar langsung keluhan warga terhadap apa yang dialami," kata Ma’ruf di Pasar Ikan Luar Batang, Selasa, 10 Mei 2016.
Menurut Ma'ruf, Kampung Luar Batang merupakan tempat bersejarah. "Tempat ini memiliki nilai sejarah yang tinggi bagi Jakarta," ucapnya. Dia meminta Pemerintah Provinsi DKI tidak menggusur warga Luar Batang. "Kami akan memperjuangkan hak warga Kampung Akuarium yang harus seharusnya diperoleh masyarakat.”
Untuk merealisasi rencana tersebut, MUI berencana mengundang biro hukum dan perundang-undangan untuk membahas prosedur penertiban. Melalui pertemuan itu, MUI secara bersama-sama akan membicarakan solusi yang terbaik bagi warga.
Selain itu, tutur Ma’ruf, MUI akan menyusun rencana dialog dengan Pemprov DKI untuk menyampaikan langkah-langkah yang akan diambil MUI. "Mudah-mudahan Allah memberi kemudahan dan mengabulkan hajat kami," kata Ma'aruf.
Pada 11 April 2016, pemerintah menggusur Pasar Ikan Luar Batang. Warga yang terkena dampaknya ditawari rumah susun sederhana sewa. Namun warga perlahan-lahan meninggalkan rusun karena tidak sanggup membayar uang sewa.
LARISSA HUDA