TEMPO.CO, Jakarta - Petugas gabungan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian RI, dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tangerang merangsek masuk perkampungan nelayan Dadap Baru setelah sejumlah warga kembali melempari mereka dengan bom molotov dan batu. Aparat bersenjata dan tameng menghalau warga, sementara petugas lain mengepung kawasan Dadap.
Berdasarkan pengamatan Tempo, warga yang bersenjata tajam kembali menyerang aparat sekitar pukul 13.35 WIB. Serangan warga ini langsung diantisipasi petugas yang bersiaga dengan sistem maju-mundur. Petugas menggunakan tameng maju sambil mengeluarkan tembakan peringatan dan tembakan gas air mata.
Sialnya, gas air mata yang diarahkan ke kumpulan massa berbalik arah menyerang petugas karena arah angin mengarah ke mereka. Melihat petugas akan masuk perkampungan, warga Dadap tidak tinggal diam. Mereka melakukan serangan balik dengan melempari petugas yang bertahan dengan tameng.
Polisi juga terlihat berhasil mencokok sejumlah warga yang diduga sebagai provokator aksi ini. Mereka digelandang ke pos polisi Dadap.
Kepala Kepolisian Sektor Teluk Naga Ajun Komisaris Supriyanto mengakui bahwa situasi saat ini semakin memanas. "Kami terus berusaha untuk persuasif," katanya.
Pemerintah Kabupaten Tangerang hari ini, Selasa, 10 Mei 2016, melayangkan surat peringatan kedua penggusuran lokalisasi dan perkampungan nelayan di Dadap, Kosambi. Namun pemberian surat SP-2 ini kembali mendapatkan perlawanan dari warga Dadap Baru yang merupakan nelayan tradisional.
JONIANSYAH HARDJONO