TEMPO.CO, Jakarta - Diskusi terbuka “Fenomena Pilgub DKI 2017” diwarnai kekisruhan. Kekisruhan terjadi saat sesi kedua diskusi yang bertema, “Pemimpin seperti apa yang dibutuhkan masyarakat DKI Jakarta saat ini?” sekitar pukul 14.00. Kekisruhan berawal ketika koordinator Basuki Tjahaja Purnama Mania (Batman), Immanuel Ebenezer, menyindir bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Dhani.
Pada awalnya, Noel—sapaan akrab Immanuel—menganggap Ahmad Dhani tidak cocok menjadi gubernur. "Apakah masyarakat Jakarta memerlukan gubernur yang seorang musisi?" kata Noel dalam diskusi yang dilangsungkan di Gedung Joang ’45 tersebut. Pernyataan tersebut menyulut reaksi dari pendukung Ahmad Dhani yang turut hadir.
SIMAK: Posternya Tantang Ahok Beredar di Jakarta, Ini Kata Risma
Diskusi pun dihujani interupsi. Pendukung Ahmad Dhani menginterupsi karena Noel dianggap menyudutkan Dhani. Termasuk dari pengamat politik Universitas Indonesia, Boni Hargens, yang meminta diskusi dihentikan dulu. Barulah moderator Irianti Erningpraja meyakinkan peserta diskusi agar tidak menyerang individu.
Namun Noel menganggap protes terhadap dirinya sebagai hal yang biasa. Ia tidak menarik pernyataannya dan menganggap komentarnya adalah bagian dari demokrasi. "Kalau menjadi preman, silakan di luar saja di jalanan," kata Noel. Diskusi pun dilanjutkan.
SIMAK: Menjelang Pilkada DKI, Relawan Jokowi 'Lari' dari Ahok
Kekisruhan juga terjadi pada sesi pertama. Kekisruhan pertama dipicu oleh peserta diskusi yang menginterupsi sesi tanya-jawab. Boni dianggap berpihak kepada inkumben oleh peserta diskusi bernama Iskandar. Namun Boni enggan diinterupsi. "Saya di sini sebagai pengamat," kata Boni.
Hari ini, Komunitas Solmet mengadakan diskusi bertajuk “Pilgub DKI, Kemajuan atau Kemunduran Politik Bangsa?”. Hadir pula dalam acara diskusi tersebut pengamat politik Universitas Indonesia, Boni Hargens, dan beberapa bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Di antaranya Edysa Girsang dan Muhammad Idrus.
Pada sesi dua, diskusi dihadiri oleh bakal calon Gubernur DKI Jakarta Ahmad Dhani, tokoh Tionghoa Lius Sungkharisma, Koordinator Relawan Batman Imanuel Ebenezer, dan pengamat politik Boni Hargens.
ARKHELAUS W.