TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin meminta pemerintah tak menggusur permukiman warga di Kampung Luar Batang. "Kampung ini tidak boleh disentuh kecuali untuk perbaikan," kata Ma'ruf saat mendatangi Masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa, 10 Mei 2015.
Ma'ruf mengatakan MUI akan mencoba mengambil peran dalam membela hak masyarakat Kampung Luar Batang dan sekitarnya. MUI juga bertekad agar kampung tersebut dipertahankan dan tidak digusur. Menurut Ma'ruf, Kampung Luar Batang memiliki sejarah panjang dalam perkembangan Islam.
BACA: MUI dan Fahri Hamzah Datangi Warga Pasar Ikan Luar Batang
Ma'ruf mengatakan, tempat itu seharusnya diperhatikan, bukan dihabiskan. "Saat orang-orang mempertahankan sejarahnya, seharusnya hal itu juga kita lakukan. Salah satunya dengan tidak menggusur kampung ini," ujar dia.
Ma'ruf berujar, dengan mempertahankan Kampung Luar Batang, sama saja dengan menghormati Al-Habib Husein bin Abubakar Alaydrus yang dikenal sebagai Habib Keramat Luar Batang. Di masjid tersebut juga ada makam Habib Husein yang kerap didatangi oleh para peziarah.
BACA: Ahok Pasrah Jika Warga Luar Batang Tak Mau Jual Tanah
Ma'ruf sengaja mendatangi warga di Pasar Ikan Luar Batang. Setelah berdiskusi dengan jajarannya, ia memutuskan melihat langsung karena selama ini ia hanya mendengar berita dari media. Setelah ia melihat langsung, Ma'ruf terperangah. Untuk itu, ia bertekad mengembalikan hak rakyat yang telah dirampas.
Ma'ruf melihat sendiri Pasar Ikan Luar Batang telah rata dengan tanah. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menawarkan rumah susun sederhana sewa namun fasilitas itu dianggap tidak memadai. Warga perlahan-lahan meninggalkan rusun karena tidak sanggup jika harus membayar uang sewa.
BACA: Rawa Bebek dari Dekat: Hidup Gagap Orang Luar Batang
Bahkan, mereka berseru rela meninggalkan rusun tersebut untuk kembali ke tanah kelahiran mereka. Selain itu, Pemerintah DKI Jakarta berencana menertibkan Kampung Luar Batang. Rencananya, Masjid Keramat Luar Batang akan dipercantik dan akan dibuat plaza di sekitarnya.
Pemerintah Provinsi meminta warga dengan sukarela memberikan lahannya kepada pemerintah. Namun mereka menolak. MUI sendiri bertekad akan membela rakyat. "Untuk menghormati Habib Hussein, kami meminta semua orang menghormati bukan hanya masjidnya saja, tapi juga masyarakatnya," kata dia.
LARISSA HUDA
BACA JUGA
Adegan Nuri Dimutilasi: Ada Kata Monyet & Golok yang Beraksi
Fans Ahok & Dhani Saling Serang, Diskusi Pilkada DKI Bubar