TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, mengatakan sosok ideal bagi penantang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017 adalah orang yang berkarakter.
"Sosok penantang Ahok orang yang berkarakter, orang yang sangat serius, dan dia sangat mengayomi. Lalu harus tegas, bersih, lugas. Namun dia juga harus menghadirkan leadership yang nyaman, yang sama sekali tidak ada pada Ahok," ujar Siti Zuhro di Hotel Alia, Selasa, 10 Mei 2016.
BACA: Survei: Jika Pilkada DKI 2 Putaran, Ahok Ditantang Yusril
Menurut Siti, banyaknya bakal calon yang mengajukan diri sebagai pemimpin DKI menunjukkan sikap demokrasi yang bagus karena memberikan rasa percaya diri kepada warga negara untuk dapat memilih dan dipilih.
"Jadi inilah proses yang positif menurut saya. Meski tidak semuanya lulus seleksi, paling tidak sudah keluar kesempatan itu dirasakan oleh warga negara. Sama juga, kansnya ada, seperti Ahmad Dhani. Siapa pun boleh, Farhat Abbas juga boleh," ujar Siti Zuhro.
BACA: Menjelang Pilkada DKI, Relawan Jokowi 'Lari' dari Ahok
Dalam rilis survei yang dilakukan Konsep Indonesia Research & Consulting (Konsepindo) hari ini, diperoleh hasil bahwa tingkat elektabilitas Ahok masih unggul dibandingkan peserta lain. Namun, menurut Siti, hasil itu dapat berubah karena banyak hal yang dapat mempengaruhi perkembangan situasi politik.
"Menurut saya, paling cepat tiga bulan ke depan, mungkin enam bulan supaya ada transisi yang jelas dari masa sekarang. Apalagi ada permasalahan yang bersentuhan dengan masalah hukum yang dihadapi oleh inkumben dalam hal ini tentunya akan berpengaruh," tutur Siti.
BACA: Fans Ahok & Dhani Saling Serang, Diskusi Pilkada DKI Bubar
Terlebih dengan kehadiran Yusril Ihza Mahendra yang kemungkinan menjadi penantang terkuat Ahok. Berdasarkan hasil survei, Yusril menempati peringkat kedua. "Semua lawan tanding punya kans suara yang cukup signifikan. Apalagi sekelas Pak Yusril. Cuma bagaimana cara memperkenalkan ke grass root DKI, ini yang belum. Dia baru memberikan modal awal sebagai tokoh nasional," ucap Siti Zuhro.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI
BACA JUGA
Terjawab, Misteri La Nyalla Mampu Sembunyi Lama di Singapura
Presiden Jokowi: Hukuman Kejahatan Seksual Harus Luar Biasa