TEMPO.CO, Bogor - Budiansyah, 26 tahun, pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap LN, balita berusia 2,5 tahun, di Kampung Pabuarantonggoh, RT 03 RW 05, Desa Girimulya, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, tidak tamat sekolah menengah pertama.
"Pelaku sempat masuk SMP tapi tidak sampai lulus. Hanya sampai kelas I saja sudah keluar dari sekolah," kata Kepala Kepolisian Sektor Cibungbulang Komisaris Ronny Mardiatun, Rabu, 11 Mei 2016.
Baca juga:
Pemerkosa Yuyun: Dibui 10 Tahun, Rok Jadi Bukti, Ini Mereka!
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Menurut dia, setelah keluar dari sekolah, Budiansyah bekerja sebagai pembuat batako di pabrik milik orang tuanya. "Sehari-hari dia bekerja membuat batako di pabrik milik orang tuanya," ujar Ronny.
Ronny mengatakan pelaku telah mengakui perbuatannya kepada polisi. Pelaku berdalih memperkosa korban karena tergiur dengan kemolekannya. "Pelaku bilang suka kepada korban karena kulitnya putih, wajahnya cantik," ucapnya.
Budiansyah memperkosa LN saat korban sedang menonton televisi bersama keponakan pelaku. Pelaku membekap mulut korban dengan kain sarung karena korban memberontak. "Akhirnya korban meninggal dunia," tutur Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus.
Yusri menuturkan pelaku menyimpan mayat korban di dalam lemari pakaian lebih dari 24 jam. Setelah itu pelaku membuang mayat bocah malang itu ke belakang rumahnya.
"Mayat korban ditemukan pertama kali oleh Ustad Junaedi di belakang rumah pelaku, setelah satu hari sebelumnya orang tua korban mencari-cari putrinya," katanya.
M. SIDIK PERMANA
Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Ribut Disebut Cabe-cabean, Siswi SMK Bunuh Siswi SD