TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah kabupaten Tanggerang mendatangi Polda Metro Jaya untuk membahas relokasi warga kampung Dadap, Kosambi, Tanggerang, menyusul kericuhan yang terjadi pada pemberian Surat Peringatan II pada Selasa, 10 Mei 2016 lalu.
Bupati Tanggerang Ahmed Zaki Iskandar terlihat hadir menggunakan kemeja putihnya sekitar pukul 15.35 WIB. Kehadiran Ahmed untuk memenuhi panggilan Polda Metro Jaya. "Kita datang dalam rangka penataan kampung Dadap ini, dikasih waktunya hari ini ya kita dateng," kata Ahmed saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 11 Mei 2016.
Selain Ahmed, hadir pula staf Badan Perencanaan Daerah dan Kapolres Kabupaten Tanggerang. Namun keduanya enggan berkomentar banyak.
Kericuhan di Kampung Dadap bermula dari dikeluarkannya Surat Peringatan 1 oleh Bupati Tangerang pada 26 April 2016. Surat itu ditujukan kepada pemilik bangunan tempat usaha dan tempat hiburan Kampung Baru Dadap, Kelurahan Dadap Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang. Kemudian pada 14 maret 2016, proses sosialisasi mengenai hal ini kembali dilakukan.
Pada 10 Mei, sosialisasi kembali dilakukan namun mendapat perlawanan dari warga. Beberapa warga membawa bambu runcing. Aksi ini mendapat perlawanan pula dari pihak kepolisian yang sempat menyemprotkan gas air mata.
Menyikapi hal ini Kepala Kepolisian Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto mengaku akan bertemu dengan pihak terkait. "Nanti setelah kita rapatkan, (kita cari) langkah apa yang kita ambil," ujar dia.
Ahmed mengatakan kerusuhan di Kampung Dadap terjadi akibat provokasi dari pihak tertentu. Terutama pemilik lokalisasi yang ada di kampung tersebut. Ia menampik kericuhan kemarin akibat kurangnya koordinasi. Untuk pengamanan, Ahmed telah berkoordinasi dengan polres setempat. "Sudah koordinasi sama kapolres," ucap dia.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI