TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Keberanian untuk membongkar lokalisasi prostitusi bak virus yang menyebar luas. Setelah Kalijodo, Jakarta Utara, dan Kampung Dadap, Kabupaten Tangerang, belakangan upaya penggusuran juga tumbuh di Buaran, Tangerang Selatan.
Lokasi terakhir di Tangerang Selatan itu dikenal sebagai warung remang-remang Alang-Alang. Warga setempat menyebutnya tempat karaoke , berisi para perempuan yang menemani tetamu.
Terletak di sebidang tanah kosong di pinggir jalan utama yang menghubungkan Pamulang dan Serpong, lokalisasi ini disebut sudah ada sejak 30 tahun lalu. Ingar-bingar musik dan kerlap-kerlip lampu mudah sekali terlihat sampai jalan raya.
Kini, lokasi itu mendapat bidikan. Aparat yang disiapkan untuk diturunkan mencapai 250 personel, terdiri atas gabungan Satpol PP, Polisi, dan TNI. "Sebelum mendatangi titik lokasi, gabungan personel menggelar operasi di Kodiklat TNI," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang Selatan Azhar Syam'un, Kamis, 12 Mei 2016.
Pembongkaran mengincar bangunan semipermanen, bukan milik warga. Untuk bangunan yang jadi rumah tinggal, akan dikembalikan ke fungsi semula.
"Kurang lebih 35 tempat disalahgunakan. Enam di antaranya bangunan semipermanen," katanya sambil menambahkan, sosialisasi dan surat peringatan pertama sampai ketiga telah disampaikan sebelumnya.
Icih, warga setempat yang berusia 56 tahun, mengaku senang dengan rencana penggusuran ini. Alasannya, kegiatan di Alang-Alang mengganggu, bahkan menenggelamkan adzan Magrib atau Isya.
"Suaranya enggak dikecilin, mengganggu saat salat, jadi tidak khusyuk. Nanti kalau saya bilangin malah galakan mereka," ujar penjual makanan itu.
MUHAMMAD KURNIANTO