TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pihaknya akan menggandeng perusahaan kontraktor badan usaha milik negara untuk membangun rumah susun (rusun) mulai tahun depan.
Ahok berujar, tahun sebelumnya saat pihaknya melakukan lelang untuk memperbaiki gedung dengan dana Rp 3-4 miliar, jaminan mutu rusun tidak bagus.
"Rata-rata yang dapat ini kontraktor abal-abal. Semua mutunya jelek. Makanya saya enggak mau, saya maunya digabungin, sampai ratusan miliar tapi rehab semua. Perusahaannya BUMN kayak Wika, PP, dan Adhi Karya. Jadi, kalau dia macam-macam, saya bisa sanksi," ujar Ahok di Balai Kota pada Jumat, 13 April 2016.
Ahok mengakui, rusun yang dibangun sebelum pemerintahannya mutunya buruk, misalnya Rusun Marunda. "Makanya kami waktu ambil alih Marunda itu kami rehab habis-habisan. Tapi, kalau yang namanya sudah bocor, setengah mati rehabnya. Penjaringan rontok-rontok. Hampir semua rusun yang lama itu rontok dan bahaya," ucap Ahok.
Kemarin Ahok menegaskan, pihaknya akan membangun 50 ribu unit rusun baru. Pembangunan rusun merupakan langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghilangkan permukiman kumuh. Di samping itu, ia akan merehab bangunan rusun lama. Selama proyek itu berlangsung, warga penghuni rusun akan direlokasi ke tempat lain.
"Mulai tahun ini, kami bisa mulai melakukan pembongkaran rusun-rusun ini semua. Beberapa orang, kalau keberatan, kami minta sewa tempat lain dulu. Kami gratiskan," tuturnya.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI