TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault berencana mengikuti kontestasi pemilihan Gubernur Jakarta lewat jalur independen. Adhyaksa mengaku sedang berupaya mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP) warga Jakarta minimal 7,5 persen dari jumlah pemilih tetap (DPT).
Namun pengumpulan KTP saja tak cukup. Sebab Adhyaksa harus melampirkan nama calon wakilnya. Namun, saat ditanya wartawan, Adhyaksa belum bersedia menyebutkan nama bakal calon pendampingnya.
Setidaknya, ada tiga nama yang disebut Adhyaksa pernah meminta untuk mendampingi dia. Namun, ia masih merahasiakan nama tiga orang tersebut. Adhyaksa berjanji akan mengumumkannya segera.
"Dalam waktu dekat ini saya akan mengumumkan wakil. Kan target kami setelah 200 ribu KTP terkumpul, baru kami umumkan. Jangan kalau nanti kami sudah umumkan, lalu kalah. Kan malu-maluin saja," kata Adhyaksa di Restoran Tesate, Sabtu, 14 Mei 2016.
Adhyaksa memang pernah mengambil formulir di beberapa partai. Namun dia menolak untuk mengembalikan formulir tersebut. Dia mengaku kurang setuju terhadap cara memilih pemimpin seperti itu. Akhirnya Adhyaksa memilih lewat jalur independen.
Untuk maju sebagai bakal calon dari jalur independen, Adhyaksa mengaku telah mengumpulkan KTP secara gerilya. Saat ini, kata dia, jumlah KTP yang sudah terkumpul sudah mencapai 120 ribu orang.
Adhyaksa berujar mengerahkan relawannya sebanyak 500 orang untuk pengumpulan KTP. Adhyaksa menolak menyebutkan kapan relawannya mulai bergerilya. Untuk memutuskan melanjutkan maju atau tidak, Adhyaksa menunggu hasil perolehan KTP-nya tersebut hingga Juli mendatang.
LARISSA HUDA