TEMPO.CO, Bogor - Polisi masih menunggu hasil autopsi dari dokter forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi, Bogor, dalam kasus kematian seorang anak berusia 2,5 tahun akibat pemerkosaan di Cibungbulang, Kabupaten Bogor. "Yang ada baru keterangan dokter, hasil visum sementara," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Auliya R. Djabar, Minggu, 15 Mei 2016.
Berdasarkan hasil visum sementara itu, terungkap adanya luka cakar dan memar pada bagian kepala korban serta luka kekerasan benda tumpul pada kemaluannya. Adapun kematian akibat penyempitan saluran pernapasan. "Diduga akibat cekikan pelaku," kata Auliya.
Menurut Auliya, berdasarkan keterangan pelaku kepada penyidik saat pemeriksaan di Markas Polsek Cibungbulang, pemerkosaan terjadi sebanyak dua kali. Pertama saat korban masih sadar, yakni di kamar mandi. "Karena korban memberontak, pelaku kemudian membenturkan kepala korban sehingga tidak sadarkan diri," kata Auliya.
Setelah diperkosa di kamar mandi, pelaku membawa korbannya yang masih bocah mungil itu ke kamarnya. Di sini kembali terjadi pemerkosaan dengan korban dibekap mulutnya hingga akhirnya meninggal.
Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Suyudi Ario Seto mengatakan tersangka sudah menjalani tes psikologi. Namun, seperti halnya hasil autopsi, "Hasil surat secara resmi tes psikologi pelaku belum keluar," katanya.
Namun, Suyudi menambahkan, menurut tim pemeriksa, tersangka dalam keadaan sadar ketika melakukan pemerkosaan dan pembunuhan itu. "Tindakan yang dilakukan atas dasar ketertarikan secara spontan," ujarnya.
Tindakan tersangka atas nama Budiansyah, 26 tahun, disebabkan oleh adanya ketidakpercayaan diri untuk mendapatkan perempuan dewasa. "Sehingga mendapatkan perempuan yang lebih lemah."
M SIDIK PERMANA