TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah mengajukan impor daging beku dari New Zealand. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan harga menjelang Ramadan, sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo. "Kami betul-betul ingin menjaga agar (harga daging) sapi betul-betul di bawah Rp 100 ribu," ujar Ahok—panggilan Basuki—di Balai Kota Jakarta pada Senin, 16 Mei 2016.
Selain mengimpor daging, Ahok akan membeli sapi-sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Daging-daging itu akan diprioritaskan bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar atau KJP dan dihargai Rp 35 ribu per kilogram. Ia berharap program ini bisa memperbaiki nutrisi mereka. "Kami berharap nutrisinya baik, orang bisa makan daging. Per kapita makan daging bisa 12 kilogram per anak, per tahun ya, itu akan menolong."
Suami Veronica Tan itu mengatakan kini sudah ada 560 ribu lebih pemegang Kartu Jakarta Pintar. Meski harganya Rp 35 ribu, ia yakin tak akan dijual lagi oleh pembelinya. "Enggak mungkin dia mau jual. Karena sebulan hanya (dapat jatah) 1 kilogram," ujarnya.
Selain menjaga kestabilan harga daging, Ahok berujar sedang menjaga harga kebutuhan pokok yang lain, seperti beras dan gula. Untuk itu, ia mengusahakan agar bisa mendapatkan barang-barang itu langsung dari pabrik penggilingan sehingga harganya bisa lebih murah.
"Kami memang coba masuk ke gula setelah beras. Kami pengen beli langsung dari pabrik penggilingan. Tapi kami belum bisa masuk ke bawang dan cabai. Tahun depan mau masuk ke semua," ucapnya.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI