Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Kantongi 11 Alat Bukti Pembunuh Eno, Tak Ada Cangkul?

Editor

Febriyan

image-gnews
Petugas Kepolisan menghadirkan tiga tersangka pembunuhan dan pemerkosaan, RAR, RAI dan IH dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, 17 Mei 2016. Kepolisian menetapkan tiga tersangka atas kasus pembunuhan dan pemerkosaan Eno Farihah. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Petugas Kepolisan menghadirkan tiga tersangka pembunuhan dan pemerkosaan, RAR, RAI dan IH dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, 17 Mei 2016. Kepolisian menetapkan tiga tersangka atas kasus pembunuhan dan pemerkosaan Eno Farihah. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya mengatakan bahwa Enno Farihah, buruh pabrik plastik di Tangerang,  dibunuh dengan cara sadis oleh pacar dan dua orang rekannya. Polisi pun telah mengantongi sejumlah barang bukti yang digunakan untuk menjerat para tersangka pembunuh gadis 19 tahun itu.

"Ada 11 jenis barang bukti yang telah kami temukan," kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti saat konferensi pers di kantornya pada Selasa, 17 Mei 2016.

Krishna menjelaskan 11 barang bukti tersebut terdiri dari 23 buah barang. Di antaranya 5 kaos, 2 jaket, 3 celana pendek, 1 celana panjang, 2 celana dalam, 2 pasang sandal, 1 garpu makan, 4 handphone, 1 motor, dan 2 kasur. Barang bukti tersebut di dapat dari berbagai tempat termasuk lokasi pembunuhan.

Polda Metro Jaya juga mendapatkan sejumlah bukti di beberapa tempat lain. Di antaranya handphone korban yang ditemukan di salah satu tersangka. Korban dibunuh dengan gagang cangkul dengan cara dimasukkan ke dalam kemaluannya. Namun Krisna tak menyebutkan gagang cangkul itu sebagai salah satu alat bukti yang polisi kantongi.

Motif pelaku pun berberda-beda dari tiga pelaku ini. "Motif pelaku membunuh korban berbeda-beda," tutur Krishna. Di antaranya tersangka RAI, 16 tahun, yang tersinggung karena Enno menolak diajak bersetubuh. Tersangka lain, Arif, 24 tahun, mengaku membunuh karena sering diejek pelit dan jelek oleh korban. Sementara tersangka Imam, 24 tahun, mengatakan ikut membunuh Enno karena tidak direspon saat ia ingin mendekati korban.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelum korban meninggal, Enno diketahui janjian dengan satu di antara tersangka lain berinisial RAI, 16 tahun. Mereka berdua bertemu pada Kamis, 12 Mei sekitar pukul 23.30. Lalu mereka berciuman di dalam kamar. Saat itu tersangka RAI meminta berhubungan badan tapi ditolak oleh korban karena takut hamil.

Tersangka RAI kemudian keluar kamar dan mengajak kedua tersangka lain yakni Arif dan IH alias Imam, 24 tahun. Mereka bertiga masuk ke kamar saat Enno tertidur. Tersangka kemudian membekap mulut korban dan memperkosa di tempat yang sama.

Krishna menjelaskan, ketiga tersangka memiliki peran yang berbeda-beda. Tersangka Arif diketahui berperan memperkosa dan memasukkan gagang cangkul ke kemaluan korban. Tersangka RAI berperan mencangkul wajah, menggigit payudara, dan memegangi kaki korban saat tersangka Arif memasukkan gagang cangkul ke kemaluan. Sementara tersangka Imam berperan membekap wajah menggunakan bantal dan menyayat wajah korban dengan garpu makan.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

1 hari lalu

Sidang tuntutan Altafasalya Ardnika Basya,  terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan di Pengadilan Negeri Depok, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024. Foto : Humas Kejari Depok
Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Depok memberikan tasbih kepada Altafasalya Ardnika Basya (23 tahun), terdakwa pembunuhan mahasiswa UI.


Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

3 hari lalu

Presiden Ekuador Daniel Noboa. REUTERS
Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

Wali Kota Ekuador termuda Brigitte Garcia dan seorang staf ditemukan tewas tertembak dalam sebuah mobil. Geng pengedar narkoba diduga pelakunya,


Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

9 hari lalu

Tersangka Gregorius Ronald Tannurbersiap melakukan adegan rekonstruksi  di parkiran bawah tanah Lenmarc Mall, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 10 Oktober 2023. Ronald yang merupakan anak anggota DPR fraksi PKB Edward Tannur itu melakukan 41 adegan reka ulang dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan korban bernama Dini Sera Afrianti tewas. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

Anak anggota DPR Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur, menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya


Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

9 hari lalu

Aktivis Amnesty International Indonesia membawa petisi tentang penghormatan dan perlindungan HAM di Media Center KPU, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023. Amnesty International mengusulkan tiga topik penting kasus hak asasi manusia (HAM) kepada Komisi Pemilihan Umum dan mendesak untuk dibawa dalam debat capres dan cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis
Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

Amnesty International Indonesia mencatat, dari Januari 2018-Mei 2023, tercatat sekitar 65 kasus pembunuhan di luar hukum dengan 106 korban.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

12 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

12 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

13 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

13 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

Berdasarkan keterangan suami, Siti mengaku sudah kerap mendengar bisikan gaib selama dua bulan terakhir. Berujung membunuh anaknya sendiri.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

13 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

Siti Nurul Fazila, 26 tahun, ibu yang membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun, sempat membenturkan kepalanya saat berada di dalam sel tahanan.


Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

16 hari lalu

Garis polisi terpasang di lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu, 9 Maret 2024. ANTARA/Mario Sofia Nasution
Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, menilai kasus satu keluarga lompat dari apartemen bisa disebut pembunuhan pada anak, bukan bunuh diri