TEMPO.CO, Tangerang - RA, 16 tahun, mengakui ikut melakukan pembunuhan sadistis terhadap Enno Farihah, 19 tahun, karyawan pabrik plastik di Kosambi, Tangerang, secara sadar.
Pelajar kelas III sekolah menengah pertama itu tega membunuh lantaran kesal bahwa korban menolak berhubungan intim. "Saya kesal karena tidak jadi ML (making love atau bersetubuh)," kata RA seperti ditirukan pengacaranya, Teddy Wahyudi, kepada Tempo, Selasa, 17 Mei 2016
RA jengkel karena sudah diundang korban datang ke kamarnya di mes karyawan PT Poli Global Mandiri. RA akhirnya memenuhi undangan itu dan bercumbu di kamar Enno. "Sudah buka celana, ML enggak jadi," ucap Teddy.
Baca juga:
Karyawati Diperkosa & Dibunuh: 31 Adegan, Pelaku Sempat Bercumbu
Karyawati Diperkosa & Ditusuk Gagang Cangkul: Inilah 3 Setan Pemicunya
Teddy menuturkan, setelah ditolak berhubungan badan, RA keluar dari kamar dan menenangkan diri dengan merokok di pinggir jalan. Dua Batang rokok dia isap saat itu.
Muncullah tersangka Rahmat Arifin dan Imam Hapriadi, dua lelaki yang tidak dikenal RA. Belakangan, diketahui Arifin dan Imam sama-sama menyukai Enno, tapi cinta mereka bertepuk sebelah tangan. "Pesan pendek mereka tidak pernah dibalas korban," kata Teddy.
Akhirnya, tiga tersangka sepakat beraksi lalu merangsek masuk ke kamar korban yang ketika itu pintunya masih terbuka. Mereka memperkosa korban dan mengakhirinya dengan pembunuhan sadistis terhadap gadis yang sama-sama mereka sukai itu. "Pada malam hari itu, kekesalan mereka terakumulasi. Mungkin karena ada rasa cemburu," ucapnya.
JONIANSYAH HARDJONO