TEMPO.CO, Jakarta - Marsan Simbolon, sopir truk yang membawa crane dan menabrak jembatan penyeberangan orang di Jalan Tol BSD Kilometer 7+200, enggan berbicara kepada wartawan yang menemuinya.
"Enggak Mas, masih ditanya-tanya polisi," katanya di Polres Tangerang Selatan, Rabu, 18 Mei 2016.
Pria kelahiran Tapanuli 34 silam ini tidak banyak berbicara ketika Tempo menjumpainya. Marsan lebih banyak diam dan menggerakkan tangan sebagai tanda tidak mau diwawancarai. "Enggak, Mas, nggak," tuturnya sambil memasuki ruang pemeriksaan polisi.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Tangerang Selatan Inspektur Dua Hary Rahmat mengatakan, sampai saat ini, perusahaan dari sopir truk belum juga hadir untuk pemeriksaan.
"Perwakilan perusahaan sopir truk saat ini belum datang, kami masih menunggu pihak perusahaan untuk kami mintai keterangan lebih lanjut," ucap Hary saat dihubungi Tempo.
Hary juga mengatakan Marsan saat ini masih diperiksa lebih lanjut oleh tim penyidik dari Polres Tangerang Selatan. "Sementara sopir masih kami periksa, jadi jangan ditanya-tanya dulu, Mas," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Prayoga Angga mengatakan Marsan Simbolon sudah bekerja di perusahaan jasa angkutan selama kurang-lebih lima tahun. Kata Prayoga, sopir itu tidak terlalu sering mengangkut crane. Dalam keterangannya, si sopir mengaku ketinggian truk itu 4,8 meter. Sedangkan tinggi jembatan penyeberangan orang 5 meter.
MUHAMMAD KURNIANTO