TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkukuh akan terus melaksanakan program relokasi di Jakarta. "Sampai seluruh normalisasi sungai beres dan waduk beres," katanya di Balai Kota, Jumat, 20 Mei 2016.
Baca juga:
Heboh Konstribusi Reklamasi: Inilah 3 Skenario Nasib Ahok
Geger Reklamasi Pantai: Beredar, Video Ahok Damprat Wartawan
Basuki mencontohkan, pada relokasi Kampung Pulo yang diklaim berhasil. Meski ada sejumlah provokator, kata dia, tidak menjadi halangan untuk tetap merelokasi. Ia mengklaim warga Kampung Pulo saat ini justru berterima kasih dengan Ahok, sapaan Basuki.
Meski begitu, Ahok mengatakan apabila terdapat warga yang memiliki bukti kepemilikan tanah, ia hanya akan menawarkan kerja sama. "Dia dudukin tanahnya dia, kami enggak relokasi, hanya nawarin kerja sama (misalnya menjual tanahnya untuk diganti apartemen)," ujarnya.
Menurut Ahok, alasan utama merelokasi adalah untuk menormalisasi sungai. Ia ingin mengembalikan sungai pada fungsinya sesuai dengan ukuran aslinya. Ia menyebut masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai telah melakukan reklamasi sungai. Sehingga Ahok ingin mereka pindah agar sungai kembali normal.
Namun, Ahok mengatakan ada kendala utama yang dihadapinya untuk kebijakan relokasi. Ia menyebutkan jumlah rumah susun masih belum mencukupi untuk menampung warga dari hasil relokasi. Seperti yang terjadi di Kampung Berlan, relokasi belum juga dilakukan karena terkendala rusun yang belum siap.
DANANG FIRMANTO
Baca juga:
Heboh Konstribusi Reklamasi: Inilah 3 Skenario Nasib Ahok
Geger Reklamasi Pantai: Beredar, Video Ahok Damprat Wartawan